Tips: Gunakan SFTP untuk transfer file ke server

Waktu masih awal sekali saya belajar setting server dengan membeli VPS kecil terbentur satu hal: Bagaimana caranya upload dan download file yang ada didalamnya. Bahkan sempat menginstall vsftpd atau ProFTPD dengan niat membuat FTP server supaya bisa. Yah… masih mental – mental shared hosting waktu itu. Haha. 😀 Dan gagal settingnya karena masih hijau sekali ilmu saya.

Kalau tidak salah saya berusaha upload WordPress yang sudah dibuat di localhost dalam komputer saya, jadi tidak bisa menginstallnya lewat metode online. Juga untuk upload file database MySQL. Ternyata oh ternyata ada cara yang lebih mudah dan tidak perlu repot – repot menginstall paket aplikasi apapun di servernya, kita cuma memanfaatkan apa yang sudah ada. 😉

Kita pasti memiliki akses SSH kan ke servernya? Minimal oleh penyedianya dibuatkan root, nah… SSH selain bisa dibuat untuk meremote server sebenarnya bisa difungsikan untuk transfer file dan ini nama protokolnya adalah SFTP (Secured File Transfer Protocol). Keunggulannya selain memakai SSH juga komunikasinya dienkripsi jadi tidak bisa disadap, kalau FTP tidak ada keamanannya sama sekali saat mengirimkan atau menerima file.

Cara menggunakannya? Dari program FTP client – pastikan mendukung SFTP – langsung saja isikan username dan password untuk akun SSH di server tujuan, setelah itu login. Selesai. Simple banget kan? Ya, saat saya tahu ada cara ini jadi depresi sesaat karena begadang 2 hari demi FTP server. Haha. Nostalgia. 🙂

13 Comments

    1. Suka yang alternatif ya mbak. Rata – rata orang pakai FileZilla soalnya. Kalau saya menggunakan Xshell untuk SSH dan Xftp untuk urusan transfer file, kedua program ini dibuat oleh pengembang yang sama jadi bisa nyambung fiturnya. Contoh di SSH saya sedang edit file kemudian ingin didownload, tinggal klik icon Xftp otomatis terbuka pada direktori aktif saat itu di Xshell. 🙂 Lebih bagusnya lagi juga gratis.

      1. Loh, aslinya mirip mbak. Dulu saya menggunakan KiTTY dikombinasikan WinSCP. Tapi saya mencoba – coba Xshell dan betah, baru beberapa bulan sadar bisa digabungkan dengan Xftp. Tambah kerasan. Haha. 😀 Iya gratis mbak, tinggal registrasi email saja untuk mendownloadnya dan lisensinya pilih Home/School.

  1. saya barusan coba xshell yang versi portablenya (versi 5),,saya suka dengan fiturnya,,sepertinya harus beralih dari kitty ke xshell 🙂 cuma saat pas atur ssh key saya coba import ssh key yang saya buat sebelumnya via puttigen selalu muncul notifikasi import failed,,apa memang harus di generate dari xshellnya langsung ya.

    1. Selamat bergabung di pengguna Xshell mbak. Haha. 😀 Jangan lupa Xftpnya, benar – benar dimanjakan kalau pakai keduanya.

      Soalnya PuTTY itu menggunakan format SSH keynya sendiri mbak, tidak kompatibel jadinya. Tapi ada solusinya kok, buka file .ppk anda di PuTTYgen dan klik Conversions. Pilih Export OpenSSH key. Selesai. 🙂

      1. trims tipsnya mas chandra,,sudah saya terapkan dan berhasil 🙂 saya lebih suka yang portable jadi moga saja Xftpnya ada yang portable,,lagi menyesuaikan karena belum banyak tahu fitur xshell plus xftp ini 🙂

      2. Data profil servernya di Xshell bisa diekspor mbak, jadi kalau pindah komputer tinggal impor saja. Mungkin butuh fitur ini. 🙂

        Aslinya terbantu karena ada tab juga, biar ga buka jendela ssh banyak – banyak.

  2. Pertanyaan ke 2 untuk hari ini mas, maaf ya nanya terus saya pengen ngerti beginian…
    Sebenernya user non-root itu sangat diperlukan tidak ya? karena saya akses SFTP menggunakan user non-root pada Filezilla tidak bisa edit tapi kalau pakai user root bisa .
    Pada Filezilla sejatinya tidak ada perintah sudo ya mas?

    1. Kalau mas mau benar – benar aman maka memang sangat disarankan dipisah – pisah. Jadi misal ada musibah ada user yang kena hack tidak bablas semuanya kena. Makanya penggunaan root sebisa mungkin dibatasi seperlunya saja, sisanya dipisah per kebutuhan/proses aksesnya.

      Mas jangan lupa edit ownership/permissions direktori dan filenya supaya bisa dipakai user non-root.

      Tanya banyak ga masalah kok mas. 🙂 Namanya belajar, saya juga sering meneror para master dan suhu pas masih awam sekali. 😀

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *