Mengaktifkan Friendly URL XenForo dalam Nginx
Nginx bisa menjadi solusi terbaik untuk mengganti Apache sebagai web server forum XenForo anda. Tapi kekurangannya adalah tidak semudah Apache untuk settingnya, terutama untuk fitur seperti Permalink/Friendly URL karena tidak adanya dukungan htaccess. Jadi kalau kita ingin mengaktifkan fitur ini di forum jelas akan error 404 Not Found
karena Nginx sendiri tidak diinstruksikan menerjemahkan format url barunya.
Solusinya? Tambahkan saja format rewrite url barunya dalam konfigurasi domain website anda di Nginx. Lokasinya bisa di:
- Install manual:
/etc/nginx/sites-enabled/[nama-domain-anda]
atau/etc/nginx/sites-available/[nama-domain-anda]
- Webuzo:
/usr/local/apps/nginx/etc/conf.d/common
Ganti apa yang ada dalam kurung dengan alamat website anda.
Saya menggunakan editor teks nano untuk menambahkannya:
location / {
index index.php index.html index.htm;
try_files $uri $uri/ /index.php?$uri&$args;
}
location /internal_data/ {
internal;
allow 127.0.0.1;
deny all;
}
location /library/ {
internal;
allow 127.0.0.1;
deny all;
}
Letakkan dalam bagian location, sedangkan kode tambahan untuk internal_data dan library fungsinya agar cuma bisa diakses dari servernya sendiri bukan dari luar.
Kalau sudah maka restart saja Nginx:
service nginx restart
Selesai, dan bisa anda uji coba apakah sudah berhasil atau belum.
Oh ya, untuk WordPress setelah Permalinknya ada di lokasi yang sama dengan format yang sedikit berbeda.
Halo mas Chandra,
saat ini saya masih menggunakan vestacp dan ingin sekali menggunakan webserver nginx alias tanpa cp, saya sudah coba instal di vps dari xvmlabs 512 tapi masih ragu apakah konfigurasi yang saya buat sudah betul, jika berkenan mohon mas Chandra untuk mengkoreksi.
==========================
konfigurasi nginx.conf :
==========================
=========================
konfigurasi default.conf :
=========================
===============================
===============================
dua konfigurasi di atas hasil kombain dari config yang ada di vestacp dan gogling hehehe,,saya coba jalankan dengan xenforo memang tanpa masalah tapi itu tadi apakah konfigurasi di atas ada yang kurang atau tidak perlu untuk optimasi. terima kasih sebelumnya mas.
Wah… kebagian di XVM Labs juga mbak? Saya cuma dapat 1. 🙁
Saya komentari lagi ya mbak:
nginx.conf
tepatnya diworker_processes
ini fungsinya menentukan berapa banyak proses nginx yang akan dijalankan. Kalau CPU VPSnya terbatas jangan banyak – banyak, bisa ngehang nanti servernya. Mungkinauto
sudah cukup pintar sih, tapi saya limit secara manual biasanya. Aturan pribadi saya 1 vCPU = 1 worker. Ini penjelasan saja sih, biar anda paham gunanya apa.gzip_comp_level
agar jangan9
, cukup6
saja. Kenapa? Semakin tinggi tingkat kompresi maka CPU servernya semakin meningkat juga. Dimana selisih tingkat 6 dan 9 itu selisihnya antara 0-5% dari pengalaman jadi rasanya mubazir, ini akan terasa kalau pengunjung situsnya sudah banyak.gzip_types
tidak ada ruginya dilengkapi jenis filenya menjaditext/plain text/css text/javascript application/javascript application/json application/x-javascript text/xml application/xml application/xml+rss;
, pokoknya yang jenisnya teks akan sangat terbantu kalau dikompresi. Jangan tipe gambar, audio dan video dimasukkan disini ya. Percuma dan malah bikin berat server.default.conf
di blokserver{}
, anda pakaiwww.namadomain.com
bukan naked domainnamadomain.com
saja ya? Wah… saya salah saran di pertanyaan anda mengenai DNS record sebelumnya. Kebalik berarti.Ini saya cek sekilas, mungkin ada yang terlewat. Saya juga belajaran, harap maklum kalau ada kesalahan. Dikoreksi juga silahkan. 🙂
Sebenarnya setting default Nginx sudah cukup bagus kok mbak. Mungkin optimasi di hal – hal lainnya lebih terasa bedanya. Pasang CloudFlare atau Incapsula sudah dicoba?
terima kasih sarannya mas chandra luar biasa responnya hehehe…itu xvm labs dapat lama mas, di xvm lab ini pernah kejadian dia hapus semua data tanpa pemberitahuan karena alasan maintenance tapi untungnya xvm labs saya pakai buat belajar saja.
untuk konfigurasi default.conf pada blok server sepertinya sudah ada untuk naked domainnya (paling atas):
untuk sisi optimasi, saya coba cek di gtmetrix dapat anjuran : avoid landing page redirects, jadi saya hapus konfigurasi server block paling atas di file default.conf dan tes lagi memang naik speed loadingnya tapi masalahnya ketika saya coba ketik ip server vps nggak berubah otomatis ke
www.domain.com
tapi tetap yg muncul ip address, sebelum konfigurasi server block paling atas saya hapus semua normal, saat ketik ip address otomatis berubah jadiwww.domain.com
.mungkin mas pernah menemui kasus seperti saya.
Wogh… untung saya ga pernah merasakan yang itu mbak, memang XVM Labs ini ga ada SLAnya. Jadi buyer beware karena ga ada jaminan apapun.
Oh, anda lebih suka pakai
www
ataunon-www
mbak? Memang dari kode anda sebelumnya itu sudah diurus, jadi kalau ada yang mengakses versi non-www akan otomatis dialihkan ke versi www-nya.Balik lagi, anda ingin saat mengetikkan alamat IP server yang terbuka websitenya ya? Yang anda cari itu sebenarnya bernama Reverse DNS mbak. Ini settingnya lebih mudah di control panel VPSnya:
Soal hasil GTMetrix… aslinya saya malah tidak pernah setting alamat IP ke nama domain sih mbak. Kurang paham manfaatnya apa kalau cuma buat blog biasa, ada pendapat mbak? Soalnya saya cek pakai Servernesia ini juga tidak muncul masalah yang anda alami untuk Landing page redirect, ini kan disebabkan adanya redirect saat halaman tersebut diakses. Nah… ini sudah saya atur dari DNS record yang saya jelaskan sebelumnya dimana setiap permintaan www saya alihkan langsung ke non-www memanfaatkan CNAME tanpa perlu akses ke hostingnya. Ini pemahaman saya sih, mungkin belum akurat. 🙂
ahh lupa dengan pertanyaan terakhir mas chandra untuk cloudflare dan incapsula, sudah pernah pakai mas untuk versi gratisnya hehe tapi sekarang saya cukup pake gabungan php-fpm dan zend opcache saja 🙂 itu sudah terbantu hehehe.
Hehe, iya mbak. Tapi saya pakai sebenarnya selain memanfaatkan layanan reverse proxy dan CDNnya lebih ke blokir bot – bot yang datang ke situs. Otomatis soalnya. Bisa menghabiskan resource hosting kalau dibiarkan tanpa batas. PHP tetap saja membuat halaman baru untuk bot, nanti konten juga diambil. Tapi anda sudah pakai Opcache ya, mungkin tidak terasa. Kalau memori besar mungkin bisa coba Memcache mbak, biar dimuat dari RAM semua. Hehe. 😀
mas chandra, menyambung diskusi diatas berhubung nggak ada opsi balasnya 🙂 sebelumnya saya sudah atur PTRnya, nggak ada masalah saat ketik ip address muncul websitenya cuma alamat di addres bar browser yang nampak tetap ip address nggak otomatis ke
www.domain.com
, saat pakai vestacp otomatis dari ip addres ke domain, jadi sementara saya pakai konfigurasi ini diserver block :cuma masalahnya dengan konfigurasi di atas muncul notfikasi di gtmetrix avoid landing page redirects dan memang ada peningkatan speed kalau tanpa konfigurasi diatas tadi. btw trims untuk super duper responnya 🙂
Haha 😀 Memang saya batasi komentar bersarangnya mbak, kalau tidak nanti bisa mepet kanan tulisannya jadi satu baris satu kata. Belajar dari pengalaman ini. Susah bacanya nanti. 😛
Coba konfigurasi ini ya mbak:
Letakkan diawal. Gantikan alamat IPnya dengan milik anda dan tentu saja domainnya. 😉
Sama – sama mbak, saya juga belajar dari pertanyaan anda. Kalau ga ada kasusnya mana mungkin saya cari solusi. Hehe.
Semoga sukses.
sudah saya coba mas seperti konfigurasi di atas berikut penampakannya :
======================
======================
====================
====================
ip vps di address bar browser memang berubah jadi domain tapi websitenya nggak bisa ke load muncul notifikasi error : The page isn’t redirecting properly. sudah restart php-fpm dan nginx masih muncul error yg sama.
aaahh solved dengan sedikit perubahan mas :
thanks berat mas chandra 🙂
Sep mbak. 🙂
Jadi di
listen
tidak perlu alamat IP servernya ya. Saya juga belajar dari sini, tahu teorinya tapi tidak ada kebutuhan untuk prakteknya. 😛mas Chandra, rekues tutorial cara instal memcached di centos 6 dong, trims sebelumnya,
Oke mbak, barusan saja saya selesai nulisnya: https://servernesia.com/538/cara-install-memcached-centos-6/
Semoga lancar ikut menerapkannya. 🙂
buka lagi topik lama 😀
di setingan
nginx.conf
saya nggak masukan code :menurut mas chandra apa perlu dimasukkan? kurang tahu apa fungsi trio code di atas, banyak dari artikel yang saya lihat di bagian optimasi nginx masukkan code ini, karna droplet yang serba minimum jadi saya ekstra hati2 masukkan kode baru 😀
trims sebelumnya.
Silahkan diaktifkan semuanya mbak, memang lebih optimal tapi efeknya lebih terasa ke distribusi file statis. Atau pakai Microcache.
Saya jelaskan sekilas disini: https://servernesia.com/2496/optimasi-nginx/