Cara install Webuzo

Webuzo adalah salah satu control panel populer untuk web hosting yang dapat digunakan secara gratis. Kualitasnya sendiri tidak perlu dipertanyakan lagi karena dibuat oleh Softaculous yang sudah standar ada pada shared hosting berbasis cPanel. Dan menurut pendapat saya memang cukup mudah menggunakannya dalam VPS dan fitur – fiturnya termasuk sangat lengkap.

Kali ini sekaligus memenuhi request yang masuk lewat email. Saya menggunakan Ubuntu 14.04 64-bit sebagai dasarnya, tapi untuk versi Ubuntu terbaru maupun CentOS masih mirip kok langkahnya. Spesifikasi minimal Webuzo 512MB RAM, tapi disarankan 1GB untuk menjamin kelancaran. Saya ingatkan juga Webuzo tidak bisa diinstall pada sistem operasi Linux 32-bit.

Pertama mari kita download dulu script installer Webuzo:

wget -N http://files.webuzo.com/install.sh

Ganti hak aksesnya:

chmod 0755 install.sh

Kemudian eksekusi script instalasi Webuzo:

./install.sh

Ini akan menginstall stack server LAMP (Linux, Apache, MySQL, PHP), DNS server dan FTP server.

Kalau muncul pesan error berikut berarti anda tidak menggunakan Linux 64-bit:

--------------------------------------------------------
 Webuzo is not supported on 32 bit systems
--------------------------------------------------------
Exiting installer

Silahkan install ulang VPS anda dengan distro Linux yang 64-bit solusinya.

Proses instalasi akan berlangsung dalam beberapa menit, tidak sampai 10 menit saat saya tes di DigitalOcean yang 512MB:

--------------------------------------------------------
 Welcome to Webuzo Installer
--------------------------------------------------------
 Installation Logs : tail -f /root/webuzo-install.log
--------------------------------------------------------
 
1) Installing Libraries and Dependencies
2) Setting UP WEBUZO
3) Downloading and Installing Webuzo
4) Downloading System Apps
 
-------------------------------------
 Installation Completed 
-------------------------------------
Congratulations, Webuzo has been successfully installed
 
You can now configure Softaculous Webuzo at the following URL :
http://192.168.245.178:2004/
 
Thank you for choosing Webuzo !

Yak! Selesai dari sisi install dalam servernya, tapi ini masih belum bisa digunakan tentunya. 🙂 Selanjutnya mari diakses panelnya lewat browser memakai alamat IP server ditambahkan port 2004 seperti yang diinformasikan diatas.

Webuzo Installer Initial Setup

Halaman Webuzo Initial Setup akan muncul, dan silahkan diisikan data – data yang diminta:

  • User Name – Nama user administrator yang akan digunakan nantinya.
  • Email Address – Alamat emailnya.
  • Password – Kata sandi user tersebut.
  • Primary Domain – Anda bisa menggunakan nama domain atau kalau belum ada bisa menggunakan alamat IP servernya.
  • NameServer 1&2 – Apa nameserver untuk server anda. Kalau tidak punya isikan ns1.example.com dan ns2.example.com.
  • License key – Untuk versi gratis kosongi saja.

Klik Install setelah semua informasi yang diminta sudah dimasukkan. Tunggu beberapa menit.

Webuzo Installation completed successfully

Bila sudah selesai maka anda bisa mengkonfigurasikan Webuzo lebih jauh dengan mengakses port 2004 atau bila ingin menambahkan website buka port 2002.

Kemudahan mengganti stack server (App kalau di Webuzo) juga adanya auto-installer untuk CMS – CMS populer merupakan keunggulannya. Webuzo ini merupakan salah satu panel hosting gratis yang komplit tapi banyaknya opsi pengaturan membuat saya capek melihatnya. Opini lho ya ini. 🙂

49 Comments

  1. Webuzo di install di droplet DO yg 512 gak berat kah mas?
    atau adakah rekomendasi control panel yg kira2 ringan buat diinstall di droplet yg 512Mb?
    Trims 🙂

    1. Halo mas Achmad, kalau saya perhatikan sih secara performa akses panel dan website didalamnya termasuk ringan. Tapi memang resource yang dibutuhkan untuk situs kosongan dan stack LAMP Webuzo saat idle mencapai 140MBan.

                   total       used       free     shared    buffers     cached
      Mem:           490        397         92          0         54        206
      -/+ buffers/cache:        136        353
      Swap:            0          0          0

      Cukup besar menurut saya, apalagi ini belum memiliki traffic tinggi.

      Secara pribadi saya lebih suka VestaCP mas, lebih cocok stacknya (LEMP) dan sederhana dalam settingnya. Webuzo unggul di kelengkapan konfigurasi dan mudahnya autoinstall CMS mas.

    1. Halo, bisa ditambahkan informasinya mas. Ini pakai provider VPS apa dan spesifikasinya? Distro Linuxnya apa juga ya?

      Yang saya takutkan sih spek VPSnya kurang atau di sisi CPUnya saja.

  2. Saya beli vps. Digunakan untuk CMS wordpress untuk commerce.. Bagaimana ya mas untuk optimasi:
    1. OS yang baik untuk wordpress kira2 apa ya mas? Ubuntu, Centos atau yang lain.
    2. Untuk Cpanel yg gratis dan fitur optimasi wordpressnya lengkap apa ya mas rekomemdasinya?
    3. Untuk optimasi CPU dan RAM nya bekerja maksimal untuk wordpress bagaimana ya pak.. Prosessor vps saya core nya ada 4 dan Ram 12GB, bagaimana agar semua core dan ram terpakai untuk Web saya nanti? Bagaimana settingnya ya mas?

    1. Memang trafik eCommercenya berapa mas? Takut saya mas terlalu dini memikirkan optimalnya dan malah menggunakan resource VPS yang berlebihan dibandingkan kebutuhannya.

      1. Saya pakai semuanya mas, selain dari beda versi aplikasi dan beberapa ciri khas distro masing – masing sama saja kok. Tinggal suka yang mana saja. Pernah saya bandingkan secara tidak ilmiah disini: https://servernesia.com/990/rekomendasi-distro-linux-terbaik-vps/
      2. Webuzo mungkin cocok karena sangat mirip cPanel dan anda butuh installer WordPressnya, tapi terbatas fitur – fiturnya. Mungkin pakai VestaCP atau CentOS Web Panel bisa dijadikan pertimbangan.
      3. Case by case mas. Mas trafiknya berapa? Semua core terpakai itu belum tentu bagus mas, berarti bekerja keras dan kalau providernya menganggap abuse bisa disuspend. Terus terang lihat spesifikasinya kalau trafiknya masih dibawa sejuta orang per bulan sangatlah mubazir.
  3. saya sekarang menggunakan vestacp di ubuntu16.04. untuk traficnya belum ada mas baru tahap input data yang lumayan banyak.

    untuk fitur cache di vestacp bagaimana ya mas? saya coba gunakan pugin cache di wordpress ada peringatan warning.

    1. Pakai provider apa mas? Saran saya pakai yang 512MB atau 1GB dulu, kalau kurang tinggal upgrade. Paling mudah ya lewat DigitalOcean atau Vultr untuk sistem semacam ini.

      Mas saat menambahkan website di VestaCP jangan lupa pilih Nginx sebagai reverse proxy. 90% website sudah cukup pakai ini. Kalau performanya kurang berarti antara spesifikasi VPSnya saatnya ditambah atau sudah saatnya murni tanpa panel.

      Dan pesan errornya apa ya mas? Pakai plugin apa juga untuk cachenya?

  4. Spesifikasi VPS saya CPU 4 Core, Ram 12 GB, SSD 300 GB mas.

    untuk web template APACHE2 saya pilih Default.. bagusnya milih apa ya mas hosting, phpcgi, phpfcgid atau basedir

    untuk Proxy support ngins , proxy templatenya saya pilih default mas, ada pilihan caching, default, sama hosting.. bagus yang mana mas.

    untuk pesan error intinya tidak mendapat izin akses secara otomatis, harus di tulis manual d wp-config.php. ketika saya edit di wp-config.php tetap masih muncul perintah untuk ketik manual.. pakai w3 total cahce ,wp super cahce

    1. Sebentar, mas install WordPressnya bagaimana alurnya? Untuk error WordPressnya itu apa bukan karena owner/permission file yang mas upload konflik dengan owner dari proses Apache/Nginx ya. Seperti ini: https://servernesia.com/1270/mengatasi-wordpress-ftp-vps/

      Coba antara hosting atau phpfcgi mas template apachenya. Sedangkan untuk nginx saran saya default saja, kalau caching cocok misal banyak pengunjung pasif (cuma browsing, bukan komentar atau bikin akun).

      Saya masih mikir spesifikasi VPSnya mubazir lho mas. 😀

  5. apt-get install nano
    apt-get install curl
    apt-get update && apt-get upgrade -y
    curl -O http://vestacp.com/pub/vst-install.sh
    bash vst-install.sh

    install file manager

    nano /usr/local/vesta/conf/vesta.conf

    ketik:

    FILEMANAGER_KEY=’ILOVEREO’
    service vesta restart
    wget http://wordpress.org/latest.zip
    unzip latest.zip
    cp -r wordpress/* /home/admin/web/domain.com/public_html
    cp  wp-config-sample.php wp-config.php
    nano wp-config.php

    type file permision 644 untuk file .php yang ada di dalam folder public_html,, untuk folder type folder file permision 755

    saya mau buat situs pembanding harga mas,, ada 5 juta product lebih.. sekarang baru 60 ribuan di import..
    klw img product menggunakan external url bagaimana ya mas? kelebihan dan kekurangan untuk img yg menggunakan external url dengan img yg kita simpan di database web apa ya mas.

    1. Wah… pantas mau ambil spek VPS segitu mas, lha datanya banyak sekali.

      Mas mau hosting gambarnya diluar? Kelebihannya ya browser requestnya bisa paralel ke beberapa host sekaligus, relatif lebih cepat. Ini mau manual atau otomatis?

  6. chown -R admin /home/admin/web/domain.com/public_html

    saya lupa nambahin ini mas di balasan sebelumnya.. saya menggunkanan itu setelah perintah

    cp -r wordpress/* /home/admin/web/domain.com/public_html

    jadi urutannya seperti ini mas

    wget http://wordpress.org/latest.zip
    unzip latest.zip
    cp -r wordpress/* /home/admin/web/domain.com/public_html
    chown -R admin /home/admin/web/domain.com/public_html
    cp wp-config-sample.php wp-config.php
  7. untuk img nya dari hosting yang memberikan list produknya.. jdi link img nya rencana pakai di external. jd gak membebani disk database.. klau itu tidak masalah ya mas?

    1. Sebentar mas. Ini yang disimpan di database url gambarnya atau gambarnya sendiri? Kalau yang pertama dan dengan cache itu sudah bisa diminimalkan signifikan, kalau yang kedua jelas tidak optimal karena database kurang optimal untuk menyimpan gambar walaupun bisa.

  8. untuk vps ini memang khusus untuk 1 website saja mas tidak ada website lain.

    jadi sya pakai plugin external image untuk menampilkan gambar produk.. url image tiap produk berasal dari situs yang menjual produk tersebut, jadi gambar tidak disimpan di database website saya.. apakah itu tidak memperlambat loading situs nantinya karena link gambar nya dari link lain mas?

    1. Haha… mas ga pakai spek VPS yang lebih rendah? Rasanya 1-2GB RAM sudah cukup ini. Apalagi trafiknya masih 0.

      Cuma ketambahan DNS lookup ke hostname lain dan berharap saja server mereka tidak kalah kencengnya.

    1. Agak teknis ini mas, dan semoga penjelasan saya yang ngasal ini bisa dipahami:

      1. Pengunjung pakai browser untuk akses ke websitenya, katakanlah nama_domain.net.
      2. Apabila browser dan sistem operasinya tidak tahu alamat ini dihosting ke IP apa maka akan ditanyakan ke DNS server. Ini yang namanya DNS lookup atau mencari. Waktunya biasa dalam hitungan ms.
      3. Nah pas terbuka situsnya mas ternyata banyak konten dihosting di lokasi lain, ini jelas tanya lagi browsernya ke DNS server. Nambah waktu lagi. Cukup cepat tapi kalau banyak ya bisa nyangkut loadingnya.
    1. Ini mas pakai VestaCP? Plugin cachenya pakai apa mas akhirnya? Soalnya saya belum pernah masalah langsung install dari WordPressnya sendiri.

      Secara umum kalau bisa ya 644 atau 755. Standar kok.

  9. saya instal wp super cache dapat ini mas

    Warning! /home/admin/web/domain.com/public_html/wp-content/advanced-cache.php does not exist or cannot be updated.

    1. If it already exists, please delete the file first.
    2. Make /home/admin/web/domain.com/public_html/wp-content writable using the chmod command through your ftp or server software. (chmod 777 /home/admin/web/domain.com/public_html/wp-content) and refresh this page. This is only a temporary measure and you’ll have to make it read only afterwards again. (Change 777 to 755 in the previous command)
    3. Refresh this page to update /home/admin/web/domain.com/public_html/wp-content/advanced-cache.php

    If that doesn’t work, make sure the file /home/admin/web/domain.com/public_html/wp-content/advanced-cache.php doesn’t exist:

    1. Open /home/admin/web/domain.com/public_html/wp-content/plugins/wp-super-cache/advanced-cache.php$wp_cache_file in a text editor.
    2. Change the text CACHEHOME to /home/admin/web/domain.com/public_html/wp-content/plugins/wp-super-cache/
    3. Save the file and copy it to /home/admin/web/domain.com/public_html/wp-content/advanced-cache.php and refresh this page.
    1. Sayangnya tidak mas. Ilmu saya belum setinggi itu. Beli saja mas saran saya, pengalaman saya buruk dengan plugin/script/theme nulled semacamnya. Sekarang saya hanya pakai yang memang gratis kalau belum bisa beli lisensinya.

  10. “Owner dan permissionnya sudah betul?” Maksudnya gmna ya mas..

    saya udah ikuti instruksi sesuai yang di sarankan tetap saja tidak bisa, file permissionnya sudah 777..

  11. saya cek ls -1 hasinya di bagian plugins ini mas.. file permissionnya sebelumnya sudah saya kembalikan ke 755 karena gagal juga . baru saya cek ls -1.

    drwxr-xr-x 13 admin root 4096 April 28 plugins
    1. Bisa mas, dengan asumsi ini buka Vanity/Branded NS ya:

      1. Buka menu Packages.
      2. Edit yang default atau nama paket yang anda pakai.
      3. Gantikan nameserver yang ada didalamnya.
  12. Vanity/Branded NS apa ya mas?? di packages ada beberapa paket dengan nama paket berbeda tpi nama server nya sama.. fungsi bagian packages itu untuk apa mas?

    saya tes install plugin cek server mas, saya menemukan hasil seperti ini:

    WP Memory Limit: 40M (defined limit)
    WP Admin Memory Limit: 3000M (defined limit)

    bedanya apa ya mas?? Yang wp admin memory limit 3000M itu memang saya tulis di htaccess.. yg wp memory limit itu apa ya mas? perbedaan dan fungsi keduanya apa mas?

    1. Misal mas punya nama_domain.com dan ingin punya nameserver sendiri seperti ns1.nama_domain.com dan ns2.nama_domain.com, inilah Vanity Nameserver.

      Nama server sama ini apa ya mas? Abaikan saja kalau fungsinya normal.

      WP Memory Limit fungsinya untuk front end WordPres dan WP Admin Memory Limit untuk sisi administrasi/backendnya.

  13. untuk mengubah pengaturan WP Memory Limit gimana mas? apa harus 40M tidak bisa dinaikkan?

    saya ketik seperti ini di .htaccess untuk admin

    php_value memory_limit 3000M
  14. oia terima kasih udah bisa pake webuzo akhirnya
    tapi masalahnya adalah setiap update file kok tdk bisa di save ya
    error save failed!
    mohon pencerahannya kang

    1. Mas update file ini file apa ya? Panel webuzonya kah? Atau CMS yang dipakai? Pakai metode apa? FTP atau lewat browser?

  15. Saya lebih senang menggunakan webuzo daripada cpanel. Webuzo tampilanya sangat user friendly dibandingkan cpanel. Kemudian juga mudah untuk instalasi nginx tidak seperti di cpanel, repot.

  16. saya coba install webuzo di centOS, tapi sampai tahap ke 4 muncul error

    ——————————————————–
    Welcome to Webuzo Installer
    ——————————————————–
    Installation Logs : tail -f /root/webuzo-install.log
    ——————————————————–

    1) Installing Libraries and Dependencies
    2) Setting UP WEBUZO
    3) Downloading and Installing Webuzo
    4) Downloading System Apps
    /usr/local/emps/bin/php: error while loading shared libraries: libnsl.so.1: cann ot open shared object file: No such file or directory

    ERROR :
    There was an error while installing Webuzo
    Please check /root/webuzo-install.log for errors
    Exiting Installer

Tinggalkan Balasan ke Syaiful Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *