Dimana lokasi virtual host Nginx?

Proses instalasi Nginx itu sebenarnya hal yang mudah asalkan kita tidak ingin yang aneh – aneh fiturnya. Tapi setelah berhasil memasangnya pada VPS kita mau ngapain? Itu yang sering jadi masalah bagi yang pemula atau masih belum familiar dengan struktur Nginx. Selain kita harus menyetel nginx.conf juga untuk berhasil menghosting website didalamnya jangan lupa mengatur virtual hostnya. Dan untuk ini kita harus tahu lokasinya dimana.

Kendalanya tergantung distro Linux yang digunakan dan versi Nginx yang diinstall maka bisa sangat berbeda ditempatkan dimana direktori konfigurasinya dan data website yang dihosting. Karena itu kali ini saya akan menuliskan letaknya untuk mempermudah kita mencarinya dan sebagai dokumentasi pribadi saya juga. 😀

Lokasi konfigurasi virtual host Nginx:

  • /etc/nginx/sites-available/ – Lokasi konfigurasi Nginx dan menentukan nama domain apa saja yang bisa diproses. Sering saya lihat di Debian atau Ubuntu.
  • /etc/nginx/sites-enabled/ – Mirip dan file .conf-nya memang bisa dicopas dari lokasi sebelumnya. Ini kalau digunakan akan menentukan mana virtual hosting yang aktif. Intinya yang available (tersedia) bukan berarti bisa digunakan (enabled).
  • /etc/nginx/conf.d/ – Yang ini saya tahunya ada di CentOS.

Nama file konfigurasinya biasa menggunakan format nama_domain.conf supaya mudah dikenali ini untuk situs yang mana juga. Kalau tidak ada maka anda perlu membuat filenya dan isinya bisa menyesuaikan dari file default yang ada didalamnya.

Lokasi direktori virtual host, untuk menyimpan/meletakkan file – file situsnya:

  • /var/www/nama_domain.com/ – Ini saya melihatnya di Debian atau Ubuntu.
  • /usr/share/nginx/html/nama_domain.com/ – Yang ini di CentOS.
  • /home/nama_user/web/nama_domain.com/ – Ini di VestaCP.
  • /var/www/nama_domain.com/htdocs/ – Yang ini di EasyEngine.

Diatas adalah beberapa lokasi umum untuk direktori virtual host Nginx, atau dalam konfigurasi Nginx untuk menentukan dimana Document Root-nya atau sering ditulis root saja. Sebenarnya anda terserah juga mau membuatnya dimana, Nginxnya sendiri tidak peduli kok asalkan datanya benar.

Nanti kalau saya ketemu atau anda malah tahu lokasi selain yang saya tuliskan maka akan saya koreksi dan update.

Semoga bermanfaat. 🙂

19 Comments

  1. mas qhu udh bca dari awal smpe akhir tpi yg aga mending digitalocean, kan qhu cari2x di google ada nih yg mayan lah hrga utk mhasiswi sprti aqu virmach sama apharacks menurut mas bagai mana. Minta sran donk qhu bingung msh awam ama vps qhu bru msuk jursan teknik informatika blm pham bner tentang vps..

  2. mas qhu klo mau sharing2x soal IT sma mas chandra boleh kan mas, mas chandra ini wawasan IT luas.. qhu jd ngefans sma mas chandra..

  3. qhu kuliah di STMIK AMIKOM Yogyakarta,.. kan lgi bljr web desain udh 1 thn pake shared hosting bulan ini kontrak hosting udh hbis nah lagi nyri2x hosting yg engga ngecewain mas.. qhu memang agak di bingungkan antara hrg yg terjangkau tp qualitas kurang atau hrga yg mahal tpi qualitas bagus dan memuaskan.. klo sya sbagai seorang yg msh belajar tentu blm mempunyai finansial yg lebih. maka dari itu sya cari2x yang sederhana tpi ya tdk smpe mengecewakan mas. karna saya sendri msh awam soal VPS

    1. Standarnya tinggi juga ya mbak, belajar desain web hostingnya di VPS. Ini memang syarat kampus atau mbak inisiatif sekalian belajar? Walaupun ga bisa dikatakan susah tapi bisa menambah waktu untuk memahami cara setting VPS lho.

      Cari VPS yang RAM 256MB/512MB dan harganya dibawah $10 per tahun mbak. Ini sudah cukup kalau dibuat hosting web biasa dan masih belajaran.

  4. Iya mas qhu emang belum sampai mata kuliah soal server jaringan tpi udh mempelajari java, php, mysql, C++ qhu pilih vps karena kata tmen” lebih stabil apalagi dg VPS yg KVM website ga gmpg down, stabil dan bebas experiment pemrograman. Hanya saja klo memilih tmpat VPS yg bener terpercaya dan harga bersahabat gmpang2x susah mas. tmen” si bilang srh di digitalocean aja yg suportnya cepet dan server yg strategis di singapore jd aksess lancar. Menurut mas Chandra bgaimana atau mas Chandra pnya saran utk qhu mas.

    1. Eh… OpenVZ dan KVM itu cuma teknologi virtualisasi server mbak. Masalah down atau tidak hampir pasti tidak disebabkan ini, saya pernah membahasnya sekilas: https://servernesia.com/1418/mengenal-tipe-vps/

      Memang Singapore itu yang terbaik mbak kalau diakses dari Indonesia tapi tidak sesignifikan itu kok selisihnya dibandingkan hosting di US atau CA atau EU. Saya pernah bahas lokasinya dan apa yang perlu diharapkan: https://servernesia.com/354/lokasi-server-terbaik/

      Dan DigitalOcean itu memang pilihan paling aman mbak, punya nama besar dan kualitasnya bagus. Tapi kalau anda butuh yang lebih murah memang harus cari alternatifnya. VPS yang saya gunakan untuk blog ini setahun cuma $5 sekian: https://servernesia.com/20/xvm-labs-vps-murah-penuh-tenaga/ dan sudah cukup bagus kok. Masalahnya dalam setahun bisa dihitung dengan jari, termasuk bisa ditoleransi karena harganya terlalu murah. Haha. 😀

  5. Kalau mslah peraturan menggunakan VPS dalam negri dan luar negri sama sja atau ada yg beda mas. Kan ada yg peraturanya ketat banget masalah copyright apalagi sprti programing kan pasti lah ada yg serupa tapi tak sama. Nah menurut mas chandra lebih ketat mana peraturan dalam negri atau luar negri.

    1. Kalau hak cipta sih asal tidak menghosting hal ilegal ya tidak ada masalah mbak. Pihak provider VPS itu etikanya tidak pernah masuk ke VPS pelanggan tanpa ijin, kalau di OpenVZ memang tinggal buka – buka seperti di explorer Windows memang, dan keunggulan KVM hal ini tidak bisa.

      Terus terang kalau pemrograman mereka juga ga mau tahu ga peduli sih mbak, bukan masalah soalnya. Yang penting anda tidak melakukan hal ilegal seperti spam, hacking, DDoS, malware, abuse node dan seterusnya.

    1. Memang masih sepi mbak. Haha. 😀 Tapi saya pantau kok setiap hari (berharap) ada posting baru. Silahkan join kalau berkenan.

    1. Fungsinya sama (web server) tapi beda software saja. Seperti mbak bandingkan Avanza dibandingkan Ferrari lah. 🙂

      Secara default performanya lebih baik Nginx, tapi Apache paling kompatibel dengan berbagai macam script. Tidak ada .htaccess juga di Nginx.

  6. mas, saya mau tanya, untuk nginx kan tidak ada htaccess sehingga perlu edit di nginx.conf

    nah saya pakai easyengine, sementara letak konfigurasinya ada di /etc/nginx/nginx.conf padahal .haccess tiap website berbeda” bagaimana solusinya supaya saya bisa memakai .htaccess yang berbeda untuk tiap website? saya pakai konverter .htaccess ke nginx.conf sesuai artikel di salah satu website mas chandra

Tinggalkan Balasan ke Chandra Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *