Cara membuat user di Linux

Untuk persiapan sistem backup VPS yang (semoga) manajemennya lebih mudah maka langkah pertamanya nanti kita perlu membuat user baru di Linux. Ini bukanlah hal yang sulit karena tinggal eksekusi perintah saja dan kemudian menambahkannya dalam daftar ijin koneksi SSH untuk transfer data antar VPSnya. Ini hal basic dan bisa diabaikan kalau anda sudah tahu.

Langsung saja saya, misal saya membuat username baru bernama cadangkan:

useradd cadangkan

Selesai! 😛

Perintah diatas akan otomatis membuat direktori user dalam home, silahkan dicek sendiri nanti akan ada dan bernama sama dengan penggunanya.

Terus kita bisa membuat password untuk user tersebut agar lebih terlindungi penggunaannya:

passwd cadangkan

Alurnya akan seperti ini:

Changing password for user cadangkan.
New password: 
Retype new password: 
passwd: all authentication tokens updated successfully.

Nanti rencananya user baru ini akan khusus dipakai pada VPS asal backup dan mendorong/mengirimkan backupnya ke VPS backup, atau bisa sebaliknya menarik data. Sangat tergantung aman yang mana metodenya.

10 Comments

  1. tutorial ini yang lagi saya cari. Kebetulan mau kirim file backup antara VPS.

    Oh iya mas Chandra, Saya sudah bisa kirim file backup ke server VPS backup dengan Login sebgai ROOT pada saat eksekusi perintah SCP. Kenapa kita harus buat user baru seperti di atas ? bukannya root sudah cukup. maklum masih newbie dalam vps…

    Makasih
    Subhan

    1. Yup, pakai root malah ga perlu repot – repot mas. Dan kalau saya butuh cepat ya langsung saja SCP seperti anda. 🙂

      Saya rencananya pakai user SSH sendiri untuk sistem backupnya biar kalau ada musibah hacker berhasil membobol VPSnya tidak ikut menular ke VPS – VPS lain yang informasi login rootnya tersimpan dalam script backupnya. Jadi cukup dibatasi bencananya pada direktori user tersebut saja.

      Karena rencananya nanti sistem ini otomatis, pertimbangan saya repot sedikit tidak masalah. Kan cuma sekali saja proses settingnya. Setelah itu tinggal pakai saja. Singkatnya buat keamanan mas, tapi kalau dirasa terlalu lama nanti pas saya publikasikan tutorial backupnya bisa dilewati pas urusan SSH ini mas.

  2. apakah user ini punya akses untuk eksekusi semua perintah root dan dll, saya jg ingin disable root untuk “kemanan”>>katanya bbrp artikel (sy lupa dmn).
    suwun

    1. Ya tidak mas, lebih terbatas lagi. Tapi karena rencananya hanya untuk backup sudahlah cukup hak aksesnya.

      Soal mematikan root saran saya mas tunda dulu. Jangan memperumit keadaan kalau masih baru belajar. Targetnya pertama itu yang ingin diinstall sukses dan digunakan juga berfungsi normal. Baru setelah itu boleh berpikir soal keamanan dan optimasi sistemnya.

      1. oo gitu tooh.. :Dv bener jg si mas, masih SANGAT bingung sama letak file2 dan fungsinya… ya udah saya skip aja buat user yg aneh2 :Dv

        suwun

      2. Punya blog kan mas? Coba dimigrasikan satu dulu ke VPSnya. Terus eksperimen secara bertahap, jangan semuanya langsung diaktifkan. Pelan – pelan darisana nanti dapat feel dan ilmunya. Ga ada yang instan memang, kalau sambil jalan mungkin setahunan baru berani nyoba yang aneh – aneh.

      3. oo iy kmerin langsung pointing 2 domain,,setelah stuck di jalan, akhirnya reinstallOS lagi dan lg -___-”

    1. Saya lupa, mungkin mas pernah ngomong. Ini pakai VPS dari provider mana dan spesifikasinya apa mas? Kemudian dalam proses install apa saja?

      Untuk memori coba dicopaskan hasil perintah free -m.

Tinggalkan Balasan ke Chandra Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *