Instalasi VestaCP paling minimal

Sejak VPS saya diserang malware dan infeksinya hanya mempengaruhi konfigurasi Apache (lebih tepatnya htaccess) membuat saya mempertimbangkan ulang bagaimana struktur instalasi VestaCP yang saya gunakan dan kedepannya. Terus terang ini memang panel web hosting favorit saya tapi fitur – fiturnya secara default terlalu banyak.

Dengan pertimbangan mengurangi celah keamanan, mengurangi fitur – fitur yang tidak digunakan dan juga jelas menghemat resource server karena hanya aktif hal – hal yang diperlukan saja. Maka sekarang saya selalu install VestaCP secara minimal saja.

Awalnya sama, kita download script installer VestaCP:

curl -O http://vestacp.com/pub/vst-install.sh

Kemudian yang sedikit berbeda adalah menginstallnya dengan memilih apa yang dibutuhkan saja:

bash vst-install.sh --nginx yes --phpfpm yes --apache no --vsftpd no --proftpd no --exim no --dovecot no --spamassassin no --clamav no --named no --iptables yes --fail2ban yes --mysql yes --postgresql no --remi yes --quota no

Intinya saya hanya install Nginx, PHP-FPM, iptables, fail2ban, dan MySQL. Untuk transfer file bisa menggunakan SFTP atau download langsung pakai curl atau wget. Sayang sekali masih menggunakan MySQL dan belum MariaDB, semoga kedepannya sudah diganti.

Ya… inilah VestaCP non-fat buat saya. 😛

13 Comments

  1. bang maaf oot.. sebelumnya saya banyak baca artikel abang tentang OpenLiteSpeed dan Nginx

    nah mau tanya bang.. bagus mana ya nginx atau openlitespeed

    khusus nya untuk dedicated dan vps..
    makasih bang..

    1. OOTnya diterima. 😛 Kalau tanya jodoh saya angkat tangan mas. 😀

      Hmm… mungkin perlu benchmark sih kalau mau tahu secara nyata bagusan mana. Dan saya belum pernah melakukannya, jadi yang saya tuliskan berikut lebih ke opini ya. 🙂

      Secara performa saya pernah pakai keduanya untuk hosting web dengan kunjungan 30ribu per hari. Dengan spesifikasi VPS yang sama lebih besar penggunaan RAM Nginx. Ada tapinya tapi. 😉

      Di Nginx lebih mudah kalau ingin setting – setting yang bukan bawaannya, misal Memcached, Redis, FastCGI Cache. Ini yang bikin boros RAM tapi performanya lebih bagus.

      Nah di OpenLiteSpeed, keunggulannya ada panelnya dan kompatibilitas dengan Apache, dan performa LSAPI PHP memang lebih baik daripada PHP-FPM, tapi jeleknya susah banget kalau mau pasang – pasang diluar standar. Dokumentasinya minim.

      Kalau trafik anda masih ribuan atau awal – awal puluhan ribu pakai mana saja masih ngatasi asal spesifikasi VPSnya cukup.

  2. VPS ane server SG ram 8 GB bang kira2 cocok yang mana ya?

    lalu dedicated ane, dual E5 2670 16cpu + 132GB ram tapi yang aneh. kenapa di dedicated ini database down terus ya?

    padahal hanya menginstall 1 wordpress saja dlm dedicated itu..
    apa mungkin openlitespeed dapat membantu?

    atau sebaliknya? lebih baik pakai nginx ?

    1. Wew… ngeri bener mas spesifikasinya. 🙂 Ini pengunjung berapa per hari? Pakai apa saja sekarang?

      Mas tahu downnya darimana dan seperti apa pesannya (kalau ada)? Terjadi acak atau pada jam – jam tertentu saja?

      1. Ia mas, malah udh saya upgrade jd E5 2670v3 256GB ram + 48 CPU Threads,,

        visitor nya sehari 900rb – 1 jutaan mas…
        ia ni error di databasenya..

        apa mungkin database nya ga kuat,,
        ane pakai mariaDB… kalau php dan cpu load masih sisa banyak bgt…

        sengaja ane beli server yg spt itu mas, soalnya mau ada niat jualan hosting 😀
        td ane udh install openlitespeed, berkat tutorial dr mas yang keren ini…

        cuma skrg malah jd penasaran sama Nginx

      2. Wah…. saya kagum sama visitornya mas. Belum pernah setinggi itu yang saya tangani, paling cuma 10%nya saja.

        Jadi bottlenecknya ada di database ya mas. Ini masih pakai HDD atau SSD? Saya sarankan pakai SSD mas atau kalau bisa pakai NVMe. Database itu habisnya di I/O soalnya, kalau kecepatan read/write ga ngatasi bisa stalling proses – proses yang lainnya.

        Saya sarankan mas pakai Nginx saja kalau segede itu yang buka situsnya. Nanti mas install Memcached dulu, optimasi aman ini. Setelah itu coba pakai Varnish atau FastCGI Cache, fungsinya nanti membuat halaman statis (HTML, CSS, JS) jadi PHP tidak perlu memproses konten yang diminta kalau tidak ada update.

        Ini situsnya satu saja kunjungan segitu mas? Pakai WordPress kah?

        Untuk jualan hosting saran saya ya tetap LiteSpeed mas, kompatibel dengan htaccess yang umum digunakan shared hosting.

  3. Makasih bgt sebelum nya udh bales comment saya,,,

    saya pakai Pure SSD bang… masalah database error kayaknya gara2 SSD crash,, skrg udh ane ganti SSD ke samsung EVO… dan alhamdullilah aman. ga error2 ga jelas lagi..

    nah kalau bicara soal Nginx mau tanya…
    bagusan Nginxcp atau cpNginx …

    soalnya dilema bgt sama ini 2…

    lalu kira2 perlu ga ya di install cloudlinux ?

    1. Oh cPanel mas? Hmm… ini mungkin bias opini saya, tapi saya belum sempat coba cpNginx karena ngobrol dengan supportnya kok kaya ga nyambung. Intinya saya paham fungsinya dan keunggulan Nginx, tapi ditanya secara teknis implementasi dan terutama bedanya dengan Nginxcp kok rasanya jadi baca brosur. Ini yang buat saya ragu, takutnya sudah beli tapi supportnya ga becus kan sama mubazir dan akhirnya setting sendiri. Setidaknya Nginxcp itu gratis jadi support tidak diharapkan.

      Dulu pas saya cari – cari unggul yang mana, rata – rata reviewnya bilang sama saja sih kalau dari sisi kualitas produknya.

      Hmm… yang ditawarkan CloudLinux ini kan manajemen beban kerja server yang lebih lengkap dibanding distro standarnya. Tapi pas saya coba biasa saja sih… mungkin butuh trafik total/beban kerja yang cukup tinggi baru terasa manfaatnya.

  4. @Bobz
    Kalau untuk digunakan website sendiri tidak perlu pakai cloudlinux.

    Cloudlinux itu untuk membatasi user untuk mendapatkan jatah resource yang rata supaya tidak mengganggu user lain yang ada di dalam server tsb.

    kalau di pake sendiri ya ngga perlu cloudlinux.

  5. mas bagaimana kalau membagi space di vestacp untuk client misal vps ku space 30 G ingin membagi untuk client jadi 1 G atau 512 MB itu gimana caranya… Terimakasih sebelumnya

    1. Di panelnya mbak, login sebagai admin dan buka Packages. Tinggal buat saja paket hosting baru atau edit yang lama kemudian edit disk space maksimalnya.

  6. mas saya butuh pencerahan secepatnya :3
    Dulu saya pernah install vestacp “Hanya pake Apache saja, tidak install Nginx maupun php-fpm” dan benar benar ringan. Situs saya juga berjalan dengan normal.

    Pertanyaan saya, apakah ada dampak negatifnya ?

Tinggalkan Balasan ke Hadi Suwantoro Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *