Instalasi Hiawatha Web Server 10.6 dengan PHP 7.0 dan MariaDB 10
Kebetulan saya ada satu VPS dengan RAM 256MB. Sempat bingung mau pakai web server apa yang hemat resource, yang tentunya masih aktif dikembangkan. Akhirnya kembali lagi ke Hiawatha Web Server, bedanya kali ini dengan tutorial yang dulu adalah semua stack softwarenya lebih baru. Jadi sudah mengikuti jaman. 😀
Disini saya pakai Debian 8 untuk sistem operasinya. Langkah awalnya kita perlu menambahkan public key untuk repository Hiawatha dan MariaDB:
apt-key adv --recv-keys --keyserver keys.gnupg.net 79AF54A9
apt-key adv --recv-keys --keyserver hkp://keyserver.ubuntu.com:80 0xcbcb082a1bb943db
Kemudian kita edit daftar repo Debian
nano /etc/apt/sources.list
Lanjutkan dengan menambahkan informasi repositorynya:
deb http://mirror.tuxhelp.org/debian/ squeeze main
deb [arch=amd64,i386] http://sfo1.mirrors.digitalocean.com/mariadb/repo/10.2/ubuntu trusty main
deb-src http://sfo1.mirrors.digitalocean.com/mariadb/repo/10.2/ubuntu trusty main
Dan kita perbarui database apt:
apt-get update
Akhirnya kita install web servernya:
apt-get install hiawatha
Yang terinstall versi Hiawatha 10.6 saat ini.
Mudah kan? 🙂 Tapi belum selesai pastinya.
Selanjutnya kita pasang PHP 7.0 dan keluarganya:
apt-get install php7.0 php7.0-cli php7.0-fpm php7.0-gd php7.0-json php7.0-mysql php7.0-readline
Dan jangan lupa install MariaDB 10.2:
apt-get install mariadb-server
Tahap selanjutnya kita edit konfigurasi Hiawatha:
nano /etc/hiawatha/hiawatha.conf
Isikan alamat IP VPS anda pada baris Interface:
# BINDING SETTINGS
# A binding is where a client can connect to.
#
Binding {
Port = 80
Interface = 192.168.1.12
MaxKeepAlive = 30
TimeForRequest = 3,20
}
FastCGIserver {
FastCGIid = PHP7
ConnectTo = /run/php/php7.0-fpm.sock
Extension = php
SessionTimeout = 30
}
VirtualHost {
Hostname = nama_domain.com
WebsiteRoot = /var/www/nama_domain.com/public
AccessLogfile = /var/www/nama_domain.com/log/access.log
ErrorLogfile = /var/www/nama_domain.com/log/error.log
TimeForCGI = 5
UseFastCGI = PHP7
}
Bagaimana cara menambahkan domainnya? Tinggal isikan data – datanya saja meniru diatas. Jangan lupa untuk blok VirtualHost untuk direktori – direktorinya buat dulu atau sesuaikan dengan strujtur dalam server anda. Juga file lognya.
Untuk upload filenya bisa pakai SFTP atau download langsung lewat SSH VPSnya. Bisa cek tutorial Hiawatha yang dulu karena masih mirip keseluruhannya, cuma beda versi dan beberapa langkah saja.
saya pernah nyoba hiawatha, tapi karena tutorial di internet masih “sedikit” tentang itu dan butuh banget kalau lagi troubleshooting akhirnya kembali lagi ke nginx, saya termasuk yg anti sama apache :), bukan karena apa2 tapi lebih karena ia makan resource lebih rakus 🙂
Aslinya bisa sih mas Apache dibikin ramping, tapi menurut saya lebih repot dibandingkan pakai Nginx. 😀 Pakai Hiawatha juga bagus, kalau di proyek kecil atau ga penting sering saya pakai.
Juga tutorialnya web server ini memang jarang, jadi memang sengaja saya ikut nulis supaya banyak yang tahu. 😉 Hitung – hitung apresiasi ke developernya.
betul mas, cuma kadang malesny pakai apache karena harus banyak yg disetting ini itu kalau pindah server, nyocoking sama environmentnya
Saya baca di web hiawatha sepertinya developernya cuma satu orang aja, takutnya suatu hari kalau beliau sakit, ada urusan dsb, bisa berhenti mendadak tuh develop softwarenya, mirip yg terjadi sama Kloxo-MR, kontrol panel yg sekarang sudah ga lanjut lagi karena developernya ga ada kabarnya..
kalau untuk cona2 saja mungkin bisa pakai hiawatha, tapi kalau untuk website “serius” mungkin lebih baik pakai nginx atau apache karena tutorialnya banyak “bergentayangan” di jagat internet 🙂
Ya, saya sudah follow beberapa lama baru akhirnya nekad eksekusi coba Hiawatha. Kalau saya pahami orangnya punya etos yang baik, makanya masih percaya kinerjanya. Tapi betul resikonya developer 1 orang begitu hilang ya minimal berhenti sesaat, sambil berharap ada yang fork dan melanjutkan.
Loh baru tahu saya kalau Kloxo-MR developmentnya ga lanjut. Dulu sempat mau bahas, tapi percobaan sekilas rasanya terlalu kompleks untuk penggunaan pribadi, jadinya cuma saya catat saja.
Oh ya, kurangnya Apache buat saya itu adanya htaccess. Memang mudah tapi gampang jadi celah infeksi script jahat. Pernah mengalami serangan malware bikin saya agak trauma kalau tidak terpaksa pakainya.
waduh ga bisa edit comment ya :), banyak typo tadi 🙂
Mas Chandra antara hiawatha sm nginx bagusan mana? saya lihat konfigurasi hiawatha lebih simpel d banding nginx. Apakah dari sisi speed Hiawatha juga ringan atau stabil sprti nginx?
Hiawatha masih andalan saya kalau butuh webserver di LES VPS, udah support ipv6 juga, dan udah include Letsencrypt SSL. so far nggak mengecewakan
Mas Chandra, udah tahun 2020 nih, ada update baru utk tutorial hiawatha nya?
Belum mas. Dari developernya sendiri cuma maintenance sekarang.