Mengenal nano editor teks di Linux

Kali ini bukan membahas permen nano – nano yang campur aduk rasanya melainkan niat saya memperkenalkan nano sebagai editor teks di Linux. Kenapa? Ya, saya heran saja kadang ada beberapa tutorial yang menyarankan penggunaan vim untuk mengedit file teks padahal cukup sulit kalau masih awam dan ada cara yang lebih mudah di Linux. Bukan karena vim bukan tool yang bagus, tapi kalau perubahannya kecil maka lebih cepat memakai nano untuk memodifikasinya.

Apalagi nano hampir pasti ada di setiap distro Linux tanpa perlu menginstall lagi, lebih tepatnya saya belum menemukan ada distro Linux populer yang tidak memasangnya secara default. Setidaknya di Debian, Ubuntu, dan CentOS selalu ada.

Bagaimana cara menggunakan nano? Standar saja seperti perintah lain di Linux yaitu diawali kata nano disusul nama filenya:

nano /etc/php.ini

Disini saya mencontohkan mengedit file konfigurasi PHP dengan nama file php.ini.

Nanti akan terbuka tampilan baru berisi tulisan yang ada dalam file tersebut:

  GNU nano 2.0.9                  File: /etc/php.ini                                           

; Production Value: 60 (60 seconds)
; http://www.php.net/manual/en/info.configuration.php#ini.max-input-time
max_input_time = 60

; Maximum input variable nesting level
; http://www.php.net/manual/en/info.configuration.php#ini.max-input-nesting-level
;max_input_nesting_level = 64

; Maximum amount of memory a script may consume (128MB)
; http://www.php.net/manual/en/ini.core.php#ini.memory-limit
memory_limit = 128M

;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
; Error handling and logging ;
;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;

^G Get Help    ^O WriteOut    ^R Read File   ^Y Prev Page   ^K Cut Text    ^C Cur Pos
^X Exit        ^J Justify     ^W Where Is    ^V Next Page   ^U UnCut Text  ^T To Spell

Untuk navigasinya gunakan tombol arah panah di keyboard, dan langsung ketikkan seperti biasa untuk mengubah isinya. Yang bikin bingung kalau belum pernah pakai nano adalah bagaimana cara menyimpan filenya kalau sudah selesai edit? Tekan tombol CTRL+O dan lanjutkan dengan ENTER kalau nama filenya tetap. CTRL+C untuk membatalkan prosesnya.

Bila ingin membaca saja tanpa mengedit maka yang membuat garuk – garuk kepala adalah bagaimana cara keluar dari mode text nano? Nah ini tekan saja CTRL+X. Begitu saja kok.

Yang tidak kalah penting adalah kalau anda ingin langsung menuju bagian tertentu dalam file atau sedang mencari kata tertentu. Ini bisa memanfaatkan fitur pencariannya dengan menekan CTRL+W, ketikkan kata yang dicari dan ENTER.

Sudah, cuma 3 hotkey diatas saja yang saya hapal dan rutin gunakan. 🙂

7 Comments

  1. sampai saat ini masih pakai vi (bukan vim) editor karna itu yg terinstal default dari centos minimalis 🙂 apa di nano editor ada opsi hapus semua teks mas? di vi editor hanya bisa hapus satu2 jadi kalau yang teksnya banyak mesti nunggu sambil tahan tombol del 😀

    1. Wah penyedia template OSnya beda mungkin ya mbak. Haha. Saya lebih sering menemukan nano dan terbiasa jadinya.

      Tapi yang anda tanyakan tidak ada fiturnya di nano, saya baru sadar. 😀 Namanya Linux tentu banyak jalan menuju roma, kosongkan saja isi filenya:

      : > namafile.conf

      atau

      echo -n "" > namafile.log

      Kebiasaan pakai SFTP untuk edit file panjang soalnya, kalau lewat SSH/Terminal untuk modifikasi singkat.

    1. Silahkan mas. 🙂 Selera kok, kalau saya cuma butuh edit – edit teks sederhana dan nano sudah cukup untuk itu.

  2. Terimakasih atas penjelasan di artikel, pernah mencoba pakai nano tapi lupa cara save setelah di edit, akhirnya cari lagi di google caranya.

Tinggalkan Balasan ke shafira Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *