Review VP Easy: VPS hebat harga hemat

Dalam perjalanan saya mencari VPS dengan spesifikasi agak tinggi untuk migrasi website akhirnya saya mencoba layanan dari VP Easy yang merupakan salah satu divisi layanan dari Versaweb, juga UltraVPS yang sasaran pasarnya lebih high-end lagi. Jadi dari latar belakang bisa dikatakan sudah cukup punya nama walaupun VP Easy sendiri bisa dikatakan masih baru. Saya berani menyewa VPS dari mereka karena ada jaminan refund yang tidak ribet dan perlu alasan, kalau tidak cocok maka dalam 7 hari bisa minta uang kembali. Sangat simple sekali. Haha. 😀

Intro sedikit mengenai VP Easy

Layanan Virtual Private Server yang ditawarkan oleh VP Easy cuma ada dalam hitungan per tahun karena mereka katanya mengutamakan pelanggan dalam jangka panjang. Secara harga bisa dikatakan lebih tinggi daripada standarnya tapi tetap masuk akal, apalagi kalau dibandingkan Cloud Server seperti DigitalOcean atau Vultr jelas terasa selisihnya.Lebih hemat lah. Mana yang saya beli akhirnya? Berikut spesifikasinya:

  • 4096MB RAM
  • 50GB RAID-10 SSD Storage
  • 4 CPU Cores @ 2.4Ghz or faster
  • 4TB Bandwidth
  • 1 IPv4 Address
  • $48/yr

Teknologi virtualisasinya menggunakan KVM jadi lebih terdedikasi resource VPSnya yang bisa digunakan. Secara RAM dan SSDnya juga bisa digunakan secara maksimal. Ada lho provider yang melarang kita memakai semuanya karena nodenya sudah oversold tapi biasanya terjadi pada OpenVZ. Sedangkan untuk penggunaan CPU bersifat fair usage, kalau kita secara berlebihan memanfaatkan prosesor 100% dalam jangka waktu tertentu maka akan langsung disuspend. Tapi kalau anda berniat menggunakannya untuk web server seperti saya maka aman kok, asal optimasinya tepat tidak akan memberatkan.

Yuk benchmark dulu

Lokasi data centernya ada di Las Vegas, Nevada dan aslinya saya cukup ragu karena sudah terbiasa membeli di wilayah Los Angeles agar menjamin bandwidthnya ke wilayah Asia. Tapi dari hasil tes ping, traceroute dan looking glass menunjukkan nilai yang normal untuk wilayah Amerika Serikat: sekitar 200an ms.

Kita mulai dari hasil bench.sh:

----------------------------------------------------------------------
CPU model            : QEMU Virtual CPU version (cpu64-rhel6)
Number of cores      : 4
CPU frequency        : 2400.084 MHz
Total amount of ram  : 3792 MB
Total amount of swap : 767 MB
System uptime        : 2days, 0:9:58
OS                   : CentOS Linux 7
Arch                 : x86_64 (64 Bit)
Kernel               : 3.10.0-123.4.2.el7.x86_64
----------------------------------------------------------------------
Node Name			IPv4 address		Download Speed
CacheFly			205.234.175.175		17.4MB/s
Linode, Tokyo, JP		106.187.96.148		3.78MB/s
Linode, Singapore, SG		139.162.23.4		4.12MB/s
Linode, London, UK		176.58.107.39		4.74MB/s
Linode, Frankfurt, DE		139.162.130.8		2.65MB/s
Linode, Fremont, CA		50.116.14.9		18.7MB/s
Softlayer, Dallas, TX		173.192.68.18		4.20MB/s
Softlayer, Seattle, WA		67.228.112.250		10.4MB/s
Softlayer, Frankfurt, DE	159.122.69.4		3.71MB/s
Softlayer, Singapore, SG	119.81.28.170		3.61MB/s
Softlayer, HongKong, CN		119.81.130.170		3.10MB/s
----------------------------------------------------------------------
I/O speed(1st run) : 151 MB/s
I/O speed(2nd run) : 375 MB/s
I/O speed(3rd run) : 562 MB/s
Average I/O: 362.667 MB/s

Ternyata memang ini salah satu yang terbaik dari sisi konektivitas ke Asia. Cukup sering lho pas diuji ternyata ke Singapura cuma dapat 1Mbps-an dan ini termasuk lancar diakses dari Indonesia. Agak lega saya pas melihat hasil tes bandwidthnya karena tidak mengecewakan sama sekali. Sedangkan dari sisi I/O penyimpanan sudah sangat bagus menurut saya dan memang ini SSD.

Kemudian mari kita cek performa sistemnya secara keseluruhan memanfaatkan UnixBench:

   #    #  #    #  #  #    #          #####   ######  #    #   ####   #    #
   #    #  ##   #  #   #  #           #    #  #       ##   #  #    #  #    #
   #    #  # #  #  #    ##            #####   #####   # #  #  #       ######
   #    #  #  # #  #    ##            #    #  #       #  # #  #       #    #
   #    #  #   ##  #   #  #           #    #  #       #   ##  #    #  #    #
    ####   #    #  #  #    #          #####   ######  #    #   ####   #    #

   Version 5.1.3                      Based on the Byte Magazine Unix Benchmark

   Multi-CPU version                  Version 5 revisions by Ian Smith,
                                      Sunnyvale, CA, USA
   January 13, 2011                   johantheghost at yahoo period com


1 x Dhrystone 2 using register variables  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 x Double-Precision Whetstone  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 x Execl Throughput  1 2 3

1 x File Copy 1024 bufsize 2000 maxblocks  1 2 3

1 x File Copy 256 bufsize 500 maxblocks  1 2 3

1 x File Copy 4096 bufsize 8000 maxblocks  1 2 3

1 x Pipe Throughput  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 x Pipe-based Context Switching  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 x Process Creation  1 2 3

1 x System Call Overhead  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 x Shell Scripts (1 concurrent)  1 2 3

1 x Shell Scripts (8 concurrent)  1 2 3

4 x Dhrystone 2 using register variables  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4 x Double-Precision Whetstone  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4 x Execl Throughput  1 2 3

4 x File Copy 1024 bufsize 2000 maxblocks  1 2 3

4 x File Copy 256 bufsize 500 maxblocks  1 2 3

4 x File Copy 4096 bufsize 8000 maxblocks  1 2 3

4 x Pipe Throughput  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4 x Pipe-based Context Switching  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4 x Process Creation  1 2 3

4 x System Call Overhead  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4 x Shell Scripts (1 concurrent)  1 2 3

4 x Shell Scripts (8 concurrent)  1 2 3

========================================================================
   BYTE UNIX Benchmarks (Version 5.1.3)

   System: servernesia.com: GNU/Linux
   OS: GNU/Linux -- 3.10.0-123.4.2.el7.x86_64 -- #1 SMP Mon Jun 30 16:09:14 UTC 2014
   Machine: x86_64 (x86_64)
   Language: en_US.utf8 (charmap="UTF-8", collate="UTF-8")
   CPU 0: QEMU Virtual CPU version (cpu64-rhel6) (4800.2 bogomips)
          x86-64, MMX, Physical Address Ext, SYSENTER/SYSEXIT, SYSCALL/SYSRET
   CPU 1: QEMU Virtual CPU version (cpu64-rhel6) (4800.2 bogomips)
          x86-64, MMX, Physical Address Ext, SYSENTER/SYSEXIT, SYSCALL/SYSRET
   CPU 2: QEMU Virtual CPU version (cpu64-rhel6) (4800.2 bogomips)
          x86-64, MMX, Physical Address Ext, SYSENTER/SYSEXIT, SYSCALL/SYSRET
   CPU 3: QEMU Virtual CPU version (cpu64-rhel6) (4800.2 bogomips)
          x86-64, MMX, Physical Address Ext, SYSENTER/SYSEXIT, SYSCALL/SYSRET
   08:06:57 up 2 days, 05:41,  2 users,  load average: 0.15, 0.26, 0.29; runlevel 3

------------------------------------------------------------------------
Benchmark Run: Sun Jan 23 2016 08:06:57 - 08:35:16
4 CPUs in system; running 1 parallel copy of tests

Dhrystone 2 using register variables       22069705.1 lps   (10.0 s, 7 samples)
Double-Precision Whetstone                     2976.9 MWIPS (9.8 s, 7 samples)
Execl Throughput                               1131.1 lps   (30.0 s, 2 samples)
File Copy 1024 bufsize 2000 maxblocks        423309.7 KBps  (30.0 s, 2 samples)
File Copy 256 bufsize 500 maxblocks          128953.3 KBps  (30.0 s, 2 samples)
File Copy 4096 bufsize 8000 maxblocks        895956.3 KBps  (30.0 s, 2 samples)
Pipe Throughput                             1057572.1 lps   (10.0 s, 7 samples)
Pipe-based Context Switching                 154270.7 lps   (10.0 s, 7 samples)
Process Creation                               2980.8 lps   (30.0 s, 2 samples)
Shell Scripts (1 concurrent)                   2909.8 lpm   (60.0 s, 2 samples)
Shell Scripts (8 concurrent)                   1113.5 lpm   (60.0 s, 2 samples)
System Call Overhead                        1455019.4 lps   (10.0 s, 7 samples)

System Benchmarks Index Values               BASELINE       RESULT    INDEX
Dhrystone 2 using register variables         116700.0   22069705.1   1891.1
Double-Precision Whetstone                       55.0       2976.9    541.3
Execl Throughput                                 43.0       1131.1    263.0
File Copy 1024 bufsize 2000 maxblocks          3960.0     423309.7   1069.0
File Copy 256 bufsize 500 maxblocks            1655.0     128953.3    779.2
File Copy 4096 bufsize 8000 maxblocks          5800.0     895956.3   1544.8
Pipe Throughput                               12440.0    1057572.1    850.1
Pipe-based Context Switching                   4000.0     154270.7    385.7
Process Creation                                126.0       2980.8    236.6
Shell Scripts (1 concurrent)                     42.4       2909.8    686.3
Shell Scripts (8 concurrent)                      6.0       1113.5   1855.8
System Call Overhead                          15000.0    1455019.4    970.0
                                                                   ========
System Benchmarks Index Score                                         752.9

------------------------------------------------------------------------
Benchmark Run: Wed Sun 23 2016 08:35:16 - 09:03:40
4 CPUs in system; running 4 parallel copies of tests

Dhrystone 2 using register variables       77111894.7 lps   (10.0 s, 7 samples)
Double-Precision Whetstone                    11520.6 MWIPS (9.8 s, 7 samples)
Execl Throughput                               5736.0 lps   (29.5 s, 2 samples)
File Copy 1024 bufsize 2000 maxblocks        453893.0 KBps  (30.0 s, 2 samples)
File Copy 256 bufsize 500 maxblocks          127148.4 KBps  (30.0 s, 2 samples)
File Copy 4096 bufsize 8000 maxblocks       1159115.2 KBps  (30.0 s, 2 samples)
Pipe Throughput                             3334195.7 lps   (10.0 s, 7 samples)
Pipe-based Context Switching                 484183.4 lps   (10.0 s, 7 samples)
Process Creation                              17198.2 lps   (30.0 s, 2 samples)
Shell Scripts (1 concurrent)                   8861.3 lpm   (60.0 s, 2 samples)
Shell Scripts (8 concurrent)                   1410.1 lpm   (60.1 s, 2 samples)
System Call Overhead                        4335941.3 lps   (10.0 s, 7 samples)

System Benchmarks Index Values               BASELINE       RESULT    INDEX
Dhrystone 2 using register variables         116700.0   77111894.7   6607.7
Double-Precision Whetstone                       55.0      11520.6   2094.7
Execl Throughput                                 43.0       5736.0   1333.9
File Copy 1024 bufsize 2000 maxblocks          3960.0     453893.0   1146.2
File Copy 256 bufsize 500 maxblocks            1655.0     127148.4    768.3
File Copy 4096 bufsize 8000 maxblocks          5800.0    1159115.2   1998.5
Pipe Throughput                               12440.0    3334195.7   2680.2
Pipe-based Context Switching                   4000.0     484183.4   1210.5
Process Creation                                126.0      17198.2   1364.9
Shell Scripts (1 concurrent)                     42.4       8861.3   2089.9
Shell Scripts (8 concurrent)                      6.0       1410.1   2350.1
System Call Overhead                          15000.0    4335941.3   2890.6
                                                                   ========
System Benchmarks Index Score                                        1887.3

Nah… kalau secara skor UnixBench aslinya tidak terlalu bagus juga, bisa dikatakan standar karena tidak sampai angka 1000 untuk 1 inti prosesor. Milik VirMach malah lebih baik, sama – sama KVMnya. Begitu dilanjutkan ke multi-cpu juga tetap tidak menembus 2000. Pas disini aslinya saya ragu sih, ini memang mampu atau tidak kalau digunakan untuk melayani ribuan pengunjung per hari. Takutnya system loadnya melonjak tinggi dan tetap saja kewalahan.

Tapi ya tetap saya coba karena sudah terlanjur beli dan mungkin karena ini KVM ada perbedaan lainnya. Ya, ini VPS KVM pertama saya yang ada niatan untuk digunakan secara maksimal.

Hasilnya? Sangat stabil dan bisa diandalkan. Sudah 1 minggu saya manfaatkan untuk hosting situs yang memiliki pengunjung sekitar 9.000 orang per hari dan system loadnya jarang melewati angka 1.00, rata – rata di 0.5-0.7. Jadi dalam jangka panjang masih cukup spesifikasinya, dan kalau kurang bisa upgrade paket yang diatasnya yang lebih gahar. Tapi harganya 2 kali lipat juga, cukup menyakitkan. Haha. 😀

Update 27 Januari, hasil perintah top selama jam normal situsnya:


top - 17:49:14 up 6 days, 22:17,  1 user,  load average: 0.55, 0.53, 0.54
Tasks: 115 total,   2 running, 113 sleeping,   0 stopped,   0 zombie
%Cpu(s):  0.3 us,  0.1 sy,  0.0 ni, 99.5 id,  0.0 wa,  0.0 hi,  0.0 si,  0.2 st
KiB Mem :  3882180 total,   188976 free,   713220 used,  2979984 buff/cache
KiB Swap:   786428 total,   781380 free,     5048 used.  2608536 avail Mem 

  PID USER      PR  NI    VIRT    RES    SHR S  %CPU %MEM     TIME+ COMMAND                  
 1228 newrelic  20   0  262784   5660   2372 S   2.0  0.1 151:19.18 nrsysmond                
24164 nginx     10 -10  207092  35352   1800 S   0.3  0.9  16:56.02 nginx                    
28237 nobody    20   0  675976 262412    568 S   0.3  6.8 214:17.89 memcached                
    1 root      20   0   41668   3388   1672 S   0.0  0.1   0:37.41 systemd                  
    2 root      20   0       0      0      0 S   0.0  0.0   0:00.13 kthreadd                 
    3 root      20   0       0      0      0 S   0.0  0.0   0:06.70 ksoftirqd/0              
    5 root       0 -20       0      0      0 S   0.0  0.0   0:00.00 kworker/0:0H             
    6 root      20   0       0      0      0 S   0.0  0.0   0:35.02 kworker/u8:0             
    7 root      rt   0       0      0      0 S   0.0  0.0   0:01.17 migration/0              
    8 root      20   0       0      0      0 S   0.0  0.0   0:00.00 rcu_bh                   
    9 root      20   0       0      0      0 S   0.0  0.0   0:00.00 rcuob/0                  
   10 root      20   0       0      0      0 S   0.0  0.0   0:00.00 rcuob/1                  
   11 root      20   0       0      0      0 S   0.0  0.0   0:00.00 rcuob/2                  
   12 root      20   0       0      0      0 S   0.0  0.0   0:00.00 rcuob/3                  
   13 root      20   0       0      0      0 R   0.0  0.0  49:09.12 rcu_sched                
   14 root      20   0       0      0      0 S   0.0  0.0  14:08.31 rcuos/0                  
   15 root      20   0       0      0      0 S   0.0  0.0  23:53.38 rcuos/1                  
   16 root      20   0       0      0      0 S   0.0  0.0  12:33.16 rcuos/2

Tampaknya spesifikasi servernya terlalu berlebihan untuk kebutuhan/beban kerja saat ini. Tapi lebih baik sedia payung sebelum hujan bukan? 🙂

Penutup

Mungkin anda heran kok kualitas supportnya tidak saya bahas. Ya ini karena saya belum pernah berurusan sama sekali dengan tim support VP Easy. Lha tidak ada masalah kok. VPSnya lancar jaya dan termasuk salah satu VPS terbaik yang pernah saya gunakan. Prinsipnya no news is good news kalau ini. Tinggal anda setting dan gunakan VPSnya kemudian lupakan.

Dari penggunaan dan pengalaman selama ini – walaupun singkat – VP Easy termasuk yang saya rekomendasikan. Dalam beberapa bulan kedepan akan saya update lagi untuk mengkonfirmasi apakah kualitasnya tetap stabil atau ada perubahan.

*Mungkin judulnya agak hiperbola, tapi saya optimis akan kemampuannya. 🙂

141 Comments

  1. tumben postingnya menjelang sore, biasanya pagi sudah ada artikel baru 😀
    trims mas chandra untuk reviewnya, memang ada niat buat rekues untuk review vpeasy, tergoda dengan harga dan spek yg ditawarkan, hampir sama dengan DO 🙂 kalau bagus mau migrasi hehehe, cuma harus milih lokasi yg tepat lagi selain singapura.

    1. Loh saya publish review VP Easy jam 3.40 dini hari mbak bukan sore. Hehe. 🙂

      Soal VP Easy terus terang belum kecewa sama sekali sampai saat ini, lancar jaya melayani ribuan pengunjung per hari. Nanti saya update dengan tampilan hasil top pada jam – jam sibuk mbak buat referensinya.

      Kalau lokasi Singapura tampaknya alternatif DigitalOcean yang cukup menarik itu Leaseweb mbak. 1GB RAM bisa ditebus SGD 7.99 atau sekitar USD 5.61 per bulan. Atau kalau bayar setahun diskon 10%, gratis 1 bulan jadinya.

      Sedangkan soal review rasanya ini yang terakhir mbak, sudah habis stok VPS saya. Aslinya untuk review Hostodo dan VP Easy ini karena terpaksa. Mendadak cari provider baru. 🙂 Kalau tidak ada – apa ya tidak berubah sampai waktunya Black Friday/Cyber Monday November ini. Masih lama sekali. Hehe. 🙂

  2. halo bang, ane pengunjung baru, 😀
    wah bang, itu ga salah harganya? kok mereka berani murah banget, $18/year?
    sedangkan untuk penyedia server lain sekelas starter yang sama2 menggunakan kvm,
    mereka kena harga $10/month loh? apa karena mereka hanya satu datacenter, jadi bisa murah bgt ya?

    1. Halo mas Fadhilah, aslinya yang bikin mahal itu harga alamat IPv4nya mas. Kadang bisa separuh biaya sewa VPSnya. Kalau secara kasar hitungannya satu alamat IPv4 bisa mencapai $10 per tahun, ini untuk provider VPS kecil yang ga bisa beli banyak – banyak. Semakin besar atau sudah dimiliki sejak jaman sewanya murah dulu maka bisa ditekan lebih jauh lagi biayanya.

      Karena itu VPS tipe NAT IPv4 juga bisa murah sekali, ini jenis VPS yang hanya memiliki IPv6. Kalau anda cari yang KVM bisa cek Little Happy Cloud untuk jenis yang saya bicarakan.

      Nah… kalau acuan anda adalah DigitalOcean, Linode atau Vultr ya jelas terasa selisihnya mas. Malah bisa dikira kualitasnya tidak bagus. Ini belum tentu kok mas, lihat reputasi dan datacenternya. Sedangkan VP Easy ini salah satu divisi Versaweb yang sudah lama di dunia hosting tapi fokusnya pada Dedicated Server. Jadi secara latar belakang sudah cukup kuat walaupun masih baru produknya. Juga sebenarnya dulu ada divisi serupa bernama UltraVPS tapi segmennya yang performa tinggi, ini cukup mahal buat saya.

      Saya sekarang sudah menggunakannya dan tidak ada masalah sama sekali. Yah… semoga awet lah, harapan saya besar ke provider satu ini. Malas pindah – pindah lagi cari penyedia yang bisa diandalkan.

  3. saya coba vpeasy hari ini
    sudah dapat login dan bisa manage
    tapi console cuma vnc dan dikasih vnc password
    login pakai sshclient seperi bitvise tidak bisa salah pass
    mohon dibantu pak chandra untuk login console nya

    1. Kok aneh ya mas? Data – data lengkap soalnya VPSnya akan dikirimkan lewat email dengan judul “VP Easy – New Service Activated”. Coba cek mas apakah ada, atau bisa diforward ke alamat email saya biar saya lihat.

  4. sudah ketemu “VP Easy – New Service Activated”
    ternyata masuk junk pada email outlook maklum masih gratisan
    langsung coba centminmods
    semoga bisa lancar

    1. Sep mas, saya ga kepikiran masuk spam. Ahaha. 😀

      Beli paket VPS yang mana mas? Kalau berkenan ditambahkan kesan – kesannya VP Easy. 🙂

      Untuk instalasi CentminMod mas pakai tutorial saya? Kalau paketnya sama persis yang Enterprise (4GB RAM) kurang lebih butuh waktu 30 menitan untuk semuanya.

  5. mas chandra,
    untuk pilihan lokasi nggak ada yg di LA ya? moga saja ada pilihan template centos yg minimalis juga 😀 rencana mau beli.

    1. Ga ada mbak cuma ada di Las Vegas, makanya pas awal mau sewa VPSnya agak ragu juga. Takutnya latency atau bandwidthnya ga seberapa bagus kalau ke Indonesia. Tapi pas saya tes lewat looking glassnya: http://104.143.15.254/ ternyata termasuk normal 150-200ms an. Ada jaminan refund 7 hari tanpa perlu alasan yang membuat saya berani beli, asal tidak melanggar TOSnya.

      Coba dites saja mbak konektivitasnya. 🙂

    1. Angkut mas Aziz. Ahaha. 😀 Cukup bagus kok ternyata, stabil sampai hari ini.

      Mungkin tunggu review tambahan lain dari mas Narji dan mbak Shafira kalau belum yakin. 🙂

      1. Oh ga salah mas kalau beli di VirMach, cukup bagus juga walau saya cuma punya yang KVM 512MB. Sangat hemat dibandingkan sewa di Digital Ocean. Sayang belum ada lokasi Singapura.

        Share kesan – kesannya ya mas biar jadi tambahan referensi. 🙂

  6. paket 1gb ram buat test sementara
    pakai coupon firstyear jadi diskon cuma $14.40 setahun
    dapet solusvm panel untuk reboot , instalasi os ,setting hostname ,dll
    virtualisasi pakai kvm lebih baik dari openvs
    ini seperti sewa deluxe premium vps saya cukup puas

    sebelumnya pengalaman cuma pakai arubacloud tidak rekomendasi karena tidak bisa ganti os dan panel tidak lengkap

    apa bisa minta turunin bandwith dari 1gbps jadi 100 mb saja biar unlimited atau unmeter pak candra ?

    1. Makasih share kesan – kesannya VPEasy mas Narji. 🙂

      Saya belum pernah coba ArubaCloud sih mas, heran kalau benar – benar ga bisa ganti OS. Ini saya sedang request free trialnya. Nanti saya review sekilas. 🙂

      Kok mau diturunin mas? Memang sih ada batasan 1TB tapi kalau cuma dibuat web hosting itu banyak sekali mas. Trafficnya berapa mas? Takut melewati kuota atau bagaimana mas? Kurang tahu juga apakah bisa ganti ke unmetered, coba buka ticket saja mas.

  7. bisa lihat hasil benchmark untuk sekarang speerti apa?
    krn saya pernah beli vps ditempat lain 4 core tp performanya buruh, serasa cuma pakai 1 core

    1. Waduh mas Doni, mohon maaf. Kalau ini sekarang saya tidak bisa membantu mas. Sekarang VPSnya sudah saya pakai sebagai web server LEMP secara aktif, kalau saya benchmark bisa kacau nanti stabilitasnya. 🙁

      Yang pasti saya bisa katakan very worth it. Belum kecewa sama sekali dengan performa dan stabilitasnya. Sekarang harganya sudah naik mas karena node – node baru spesifikasi servernya lebih baik

      Saya kutip dari pernyataan VP Easy di LET mas:

      We adjusted pricing due to significant improvements in our new hardware nodes. We were primarily deploying on older E56XX hardware with 4 x SSD RAID arrays to start. We’re now deploying new orders on E5-26XX based hardware with 6 x SSD RAID arrays. The more modern hardware carries a higher price tag though, so we adjusted our prices a bit to compensate.

      Sambil berharap mungkin ada pengguna VP Easy lain yang bersedia menambahkan benchmark barunya. 🙂

  8. Mas chandra, yg vpeasy saya cb cek TKP disitu tersedia os windows server 2008 trial dan win 2012 selama 6 bln.
    Nah misal kita pakai yang os win server 2008 trus kita crack sendiri kita aktivate sendiri kira2 bisa hilang ga ya mas trialnya. Seperti win 7 yg di bajak gt mas?tentu resiko ditanggung sendiri mas.

    Dan kira kira kalau kita lakuin itu sama vpeasy bs kena suspend ga ya?

    1. Ya bisa mas kalau mau pakai loader di VPS Windowsnya. Tapi jelas – jelas melanggar Term of Service providernya dan resiko disuspend kalau ketahuan.

      Saya tidak menyarankan anda pakai cara ilegal sih mas, bukan karena masalah disuspend saja, tapi reputasi anda sebagai pelanggan akan tercatat dalam database dan ini dishare antar provider. Mereka menggunakan layanan FraudRecord untuk berbagi informasi mengenai pelanggan yang bermasalah, termasuk identitas/metode pembayaran juga alasannya apa.

    1. Wih… VPS Dime ya mas, reputasinya sih sangat bagus sebanding dengan harganya. Haha. 😀 Kalau ada kesempatan akan saya coba mas. Sudah lama ga review provider VPS lagi soalnya.

  9. Halo mas Chandra,

    Saya liat list paket yang mas jabarkan kok ada IPv4 ya? Waktu saya cek, malah ga ada IPv4 nya.

      1. Berarti IPv4 nya kita mesti beli lagi dong (dalam artian kena biaya tambahan)?

        Oh iya, kalo untuk visitor 20K/day bagus cukup pakai yang mana ya mas paketnya?

      2. Bukan mas, sudah include kok cuma harganya $0 saja.

        Untuk trafik segitu yang ini bisa mas:
        2048 MB RAM
        2 CPU Cores
        50 GB SSD Disk
        2 TB Transfer
        Yang berat bukan di memorinya tapi di prosesornya dari pengalaman.

  10. mas Chandra,

    Saya beli VPeasy 1GB setelah baca artikel review ini.

    Pengunjung web saya hanya sekitar 50 per hari, saya hanya naruh 1 web di VPeasy yg saya beli. Pakai Ubuntu 16.04 (LEMP, pakai server pilot)

    Tapi kok, pada saat cek memory yang digunakan, kok banyak sekali ya sekitar 800MB.

    Screenshotnya di sini http://prnt.sc/bxk7s5

    Makasih – Subhan

    1. Bisa minta hasil perintah top mas? Buat beberapa kali dalam waktu berbeda ya.

      Saya ga pernah pakai Server Pilot tapi.

    1. Halah… itu normal mas. Saya tadi cuma sekilas lihat hasil free yang diawal. Haha. 😀

      Mohon maaf kalau menyesatkan, jadi kalau baca hasil free itu mas ambil di baris -/+ buffers/cache, itu nilai memori yang benar – benar bebas. Jadi bebas 787MB RAMnya.

  11. hahha, berarti saya nya yg salah baca baris memory, kirain pada baris mem:

    ternyata harus yg kebaca baris -/+ buffers/cache, yg free 747MB masih gede.

    thank you udah bantu baca tulis pakai ssh …

    1. Idem kok mas. Entah kenapa kok lupa cara bacanya tadi pagi, cuma terpikir harus minta mas Subhan hasil top biar tahu detailnya. Haha. 😀

  12. lah berarti yg baris kedua ya patokannya, saya kira baris pertama, jadi masih banyak dong ya atau tepatnya 50:50 antara yg digunakan dengan yg bebas.

                 total       used       free     shared    buffers     cached
    Mem:           498        493          5         32         50        171
    -/+ buffers/cache:        270        227
    Swap:         1023          1       1022
    1. Idem kok mbak, dulu saya juga salah paham. Atau lebih tepatnya di Linux agak lain cara bacanya.

      Baris kedua itu memang tertulis untuk buffers atau cache, dan ini di Linux dianggap terpakai (dalam baris pertama) tapi sebenarnya saat dibutuhkan akan dilepaskan. Jadi aslinya bebas dipakai.

    1. Yup, sampai ada situsnya dan isinya cuma menjelaskan hal penggunaan memori Linux berarti banyak yang galau. Haha. 😀

      Sudah saya jelaskan dalam bahasa Indonesia juga diatas supaya ga salah paham lagi. Hehe. 😀

  13. mas, angka load average yang bagus berapa ya? kok mas menulis pernyataan berikut:

    Sudah 1 minggu saya manfaatkan untuk hosting situs yang memiliki pengunjung sekitar 9.000 orang per hari dan system loadnya jarang melewati angka 1.00, rata – rata di 0.5-0.7.

    emang kalau lebih dari satu buruk? atau ada batasan lain?

    1. Betul mas Gueh ini unmanaged. Belum coba tapi saya yakin lancar – lancar saja karena spesifikasi VPSnya lebih bagus daripada yang saya gunakan untuk OpenLiteSpeed.

  14. jadi klo ada vps yang katakan garansi uang kembali jika tidak puas, bisa di jadikan lahan untuk latihan vps tu gan. klo dah slesai langsung komplain. bisa gitugak?
    klo iya ada listnya gak gan?

    1. Secara teori begitu mas klaimnya. Tapi harus hati – hati, kadang walaupun ada jaminan refund biasanya ada syarat dan ketentuannya. Ini yang repot, sering yang jadi syarat harus ada bukti kalau VPSnya bermasalah.

      Pastikan saja sistem refundnya itu no questions asked atau tidak perlu alasan untuk pengajuannya.

      Saya ga nyatat daftar provider VPS yang menawarkan sistem ini mas. Tapi seingat saya VP Easy masih menawarkannya.

      Saran saya daripada repot – repot minta refund karena niatnya latihan VPS mending masnya sewa VPS murah saja setahun. Ada kok yang 10$ dan kadang kalau hoki dibawahnya.

    1. Hitungan jam malah mas, untuk orderan yang asalnya dari negeri beresiko (dan sayangnya Indonesia termasuk) akan diverifikasi manual.

      Bisa buka tiket untuk minta diapprove ordernya.

    1. Eh tapi memang secara umum agak lama balasnya mas, hitungan jam dari interaksi saya sebelumnya. Selama ini cuma ada 2 tiket disana, satunya sama dengan kasus mas sekarang dan satunya masalah SLA.

  15. Smp saat ini sudah 1×24 jam tdk ada respons dari vpeasy.com..

    Saya cari2 info ternyata pelayanan mereka lambat..

    Lumayan jg klo ilang kmrn sya order $21 sudh termasuk potongan 25%..

  16. Akhirnya vpeasy.com sudah approve vps nya..

    Sya mau install kloxo-mr apa ada tutorial nya mas candra..

    Makasih ya mas…

    1. Kebetulan saya belum pernah bahas Kloxo-MR mas. Padahal sudah dikelola dan dikembangkan orang Indonesia (mas Mustafa Ramadhan kalau ga salah).

      Tapi nanti saya coba lihat – lihat dulu.

  17. Yg di email dari vpeasy cuma ada
    Hosname
    root ip address
    root password

    Sama user/pass panel dari vpeasy..

    Yg di email tdk ada port brpnya..

    Sya pakai centos 6.6

  18. kelebihannya itu hmpir mirip dg cpanel dan ada fitur ajax jdi sangat cepet,… wah keren bnget ini Kloxo selain itu geratis tis tis…hehe

    1. Trims opininya mbak, sudah lama sekali saya pakai Kloxo. Mungkin ada 5 tahun lewat. 😀 Jadi sudah lupa apa – apa saja isinya.

      1. Buat kebutuhan team roject mas, butuh sekitar 5-10 user. Ini lagi nyoba openvz nya hostUS, udah jalan 2 minggu lancar. Tapi kalau sama2 KVM, vpeasy lebih menggiurkan harganya.

      2. Oh ya aman mas kalau penggunaan pribadi/terbatas. Yang jadi masalah kalau pakai OpenVPN itu kalau bisa digunakan umum soalnya.

        Ada fasilitas refund tanpa syarat mas, mungkin bisa dicoba dulu.

  19. Udah lama ga mampir..
    Ada yg pernah ngalamin status server unknown tiap minggu..?

    Klo sya mau refund aja syaratnya gmn ya mas chandra..2 kali status unknown terus 3 hari web mati

    1. Status unknown dimana mas? SSH gagal dan di panelnya muncul error itu?

      Kalau refund coba buat ticket saja mas. Tapi kalau sudah telat coba minta pindah node saja.

  20. Yang saya cari2 tentang status server unknown biasanya dari server outage..apa dari kendala daya server disananya atau gmn kurng paham jg.

    Sya blm cba melalui ssh..

    Sya cek melalui netcraft nameserver,dns mengarah ke server..

    Website saya jasawebsmurah
    Klo pindah node bisa ya..bilangnya gmn ya?gara2 error jd bljr bnyk tntng server..

  21. Halo mas Chandra, saya kemarin habis sewa VPSnya VPEasy yg paketan $48 dan setelah aktif saya cukup puas dengan fitur dan performanya.
    Tapi, yang saya bingung itu caranya untuk konfigurasi Domain Records nya di VPEasy itu gimana ya mas Chandra? hehe. Saya pingin pakai domain saya di VPS ini tapi sepertinya di VPEasy ngga / belum ada console Domain Records seperti di Digital Ocean.
    Mohon bantuannya, mas Chandra.

    1. Pakai DNS hosting eksternal mas. Saya pakai Hurricane Electric untuk ini. Kemudian arahkan A record dari nama domain ke alamat IP VPSnya. 🙂

  22. Sepertinya masalah saya sama dengan mas sadewa diatas server unknown, kurang greget untuk performace saya ambil paket elite+, kayaknya pindah lagi deh.. kemaren dari digitalocean, skrg vpseasy ga bagus menurut saya, support juga lama responnya ya..

    ada rekomendari vps yang harganya sekitaran ini mas?

    1. Soal performa buat saya masih cukup mas. 🙂 Kalau boleh tahu dibuat apa? Misal web server dapat trafik berapa kok dirasa kurang?

      Soal support saya setuju, dulu masih bisa dapat balasan ticket dalam 24 jam. Tapi ticket terakhir saya dibalas 3 hari. Untungnya VPSnya stabil tidak ada masalah berarti, jadi jarang sekali saya ada urusan sama supportnya.

      Mas butuh 2GB RAM dan 2 vCPU dengan harga sekitar 48$ per tahun? Ada kriteria tambahan seperti OpenVZ/KVM, lokasi dan lainnya?

  23. Kaget saya pas liat harganya kok murah banget, masih baru pula tahun 2016. Tapi dia anak perusahaan lama. Jadi bingung. Kalau dibandingin ama RamNode gmn bro?

    1. Saya RamNode kebetulan belum pernah pakai mas, tapi reputasinya memang bagus sekali, jadi no comment. 😀 Tapi VP Easy ini masih saya pakai sampai sekarang dan sebentar lagi mau diperpanjang. Tidak mengecewakan untuk penggunaan saya.

  24. Mas Chandra, lagi gangguan ga ya VPEasynya? Saya coba reboot via Solus VM cp.vpeasy.com kok malah offline dan error “An error occurred processing your request. The host is currently unavailable. Please try again later” di cp.vpeasy.com. Saya frustasi sudah kirim ticket namun tidak dibalas juga. Ada saran?

    1. Tampaknya kita beda node mas, punya saya masih sehat soalnya. 🙂 Tapi memang betul mas, kurangnya VP Easy ini di supportnya. 🙁

  25. Tidak rekomen nih kalau untuk keperluan production.
    Kalau development masih OK sepertinya.
    Saya akhirnya berurusan dengan support-nya.
    Responnya lama sekali 🙁
    (saya tidak pernah dicuekin selama ini selama dijagad per vps-an)

    Saya ada 3 VPS disini, dan semuanya gagal di akses hari ini. Seharusnya mas juga ada problem ya hari ini?

    1. Punya saya masih up mas. Tidak ada downtime sama sekali.

      Saya jadi ga enak merekomendasikannya kalau nasibnya beda gini. Mungkin spesifik satu node saja.

      1. Ngga papa mas, saya terima kasih malah dikasih review ini.
        Sepertinya benar spesifik di node tertentu.

        Hari ini 3 VPS saya down lagi 😀
        Kalau sudah up, saya backup, habis itu mau coba saya request pindah node.
        Seperti biasa, technical supportnya responnya lama.

      2. Wah ya parah banget itu mas. Credit dari SLAnya itu ga seberapa kalau dibandingkan production server down, jauh lebih rugi hitungannya dibandingkan biaya sewa VPS.

        Mohon followupnya mas apa ampuh atau tidak pindah node.

    2. Saya juga pernah sempat ngalamin down (jadi offline) dua kali, tapi habis saya report ke CS nya mereka langsung minta maaf terus saya dikasih ganti rugi berupa kredit sekian dollar sesuai sama berapa lama waktu down nya.

      Tapi emang nunggu 1 harian sih CS nya balasnya. Semoga makin stabil ke depannya. 🙂

      1. Mereka balas ticket kita itu sekitar malam hari karena disana pagi / siang. Tech. Supportnya cuma ngelayanin jam kerja saja, bukan 24/7.

    1. Bisa jadi mas. Punya saya Enterprise Legacy dan selain down sekali tahun lalu (diberi credit sekian USD saat komplain) tidak ada masalah lagi.

      1. Ini Alhamdulillah udah balik stabil lagi VPS nya. Kalo mas Chandra dapet ping nya berapa ya? Ini saya dapetnya rata-rata sekitar 220ms, tapi udah cukup lancar buat API dan loading Web. Apakah bisa lebih turun dari segitu mas Ping nya?

      2. Lebih bagus punya masnya. 😀

        ping ___.___.____.___
        
        Pinging ___.___.____.___ with 32 bytes of data:
        Reply from ___.___.____.___: bytes=32 time=289ms TTL=51
        Reply from ___.___.____.___: bytes=32 time=289ms TTL=51
        Reply from ___.___.____.___: bytes=32 time=289ms TTL=51
        Reply from ___.___.____.___: bytes=32 time=289ms TTL=51
        
        Ping statistics for ___.___.____.___:
            Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
        Approximate round trip times in milli-seconds:
            Minimum = 289ms, Maximum = 289ms, Average = 289ms
    1. Haha ga betah ya mas. Saya juga selalu sedia backup data VPS apabila ada masalah. Dulu pernah ngalamin down parah yang lama balesnya, sampai sementara numpang di DigitalOcean baru kembali lagi.

    1. Wogh…. istimewa yang 6GB, dipakai apa itu mas? Kalau buat web hosting kayanya ga sebesar itu juga habisnya, trafiknya 100ribu per hari?

      1. hehehe isi2 aja mas sembarang kalir :D. jadinya gitu deh (agc, webportal dll)
        padahal dari sisi web nya sudah saya optimasi juga lho. di gt metrix rata2 diatas 90an semua dan bahkan sampek 100% nih SSnya
        http://prnt.sc/ds29kk
        biar gak membebani host saya optimalin pada wordpressnya, pake plugin2 cache dsb

      2. Nah lho… mestinya saya belajar sama masnya. 😀 Ga sekeren itu skor GTMetrixnya.

        Ada saran plugin apa saja dipakai mas?

        Ga coba pakai FastCGI cache buat Nginxnya?

      3. itu pas themenya aj mas dan sesuai plugine, utk plugin saya pake autoptimize ama wp fastest cache/w3 total/wp super cache. tergantung sampeanne mas suka plugin cache yang mana, hehe.

        btw utk cachenya rakus ini mas saya aktifin zencache ama memcache pake vpssim panel.
        FastCGI cache gak ada fiturnya di vpssim :3, mana developernya lom upgrade nih ehehe

        lumayan kenceng lho punya sampean mas itu liad di SSnya hehe (y)

        http://prnt.sc/ds6q70

      4. Disini saya merasa kagum, sudah ga ada gambarnya pun bisa kalah pada semua sektor. 😥 Biar saya saja yang belajar. 😀

        Pakai CloudFlare mas?

        Eh Autoptimize cachenya sudah otomatis diclear mas? Dulu salah satu bug (fitur?) itu tidak pernah dihapus, lama – lama penuh disknya. Zencache bukan plugin WordPress?

        Iya developernya VPSSIM lenyap, padahal saya mau tes. Mungkin nunggu update lagi baru saya sekalian nulis.

        Ga ada minat pakai AMP mas? Ini kalau diaktifkan selain Google suka, juga bener – bener menghemat resource VPSnya. Saya dulu pernah coba tapi ga sreg akan hasilnya. Cepet banget sih.

  26. wayah mas chandra merendah, saya dapet ilmu juga dari sini kebanyakan kok mas, mengenai pembenahan server unmanaged VPS hehe, makasih mas chandra 😀

    ia pake mas, biar ngurangin beban server sih utk CF.
    udah otomatis keknya, update terus itu autoptimize #CMIIW

    jujur saya minat ama VPSSIM karena kemudahan fitur2 yang di berikan, tapi lama2 bisa beralih sih sebab gak di update T_T, ntar kalo mo pindah DI EE aja hehe. keren EE sekarang. atau barangkali mas chandra mo buatin kita2 utk setup seperti vpssim ala servernesia hehee #barangkali
    utk zencache ada di module pada vpssim.

    AMP sendiri saya gak gitu paham mas, sebab themenya dah support utk mobile(responsif) ntah lihat nantinya gimana :). lagian emang paling banyak sekarang aksesnya dari Andro/mobile. BTW kalo cepet kan enak mas chandra biar makin wuzz2 servernesia hehe.

    1. Saya cuma share dari apa yang saya pelajari mas, dulu saya nulisnya di Notepad. Tapi pas butuh bingung nyarinya juga dimana. Akhirnya tak buatin blog saja, biar bisa pakai Google nyarinya. Dan siapa tahu bisa membantu dan kalau ada yang salah bisa dikoreksi. Kan ga mungkin semuanya pasti benar. 😀 #sejarah

      Oalah Zend OPcache mas? Ini sudah default diikutkan pada PHP 5.5.

      Saya ga bisa komentar VPSSIM soalnya belum pernah pakai, tapi untuk EasyEngine kurangnya cuma 1: keamanan, spesifiknya iptablesnya kosongan ikut default instalasi Linuxnya. Jadi kalau pasang jangan lupa dikonfigurasikan sendiri.

      AMP ini bagusnya (atau bikin saya jengkel) kontennya dimirror ke servernya Google. Misal servernesia ini diaktifkan AMPnya (dulu pernah sesaat), nanti kalau diakses akan pakai url https://www.google.com/amp/servernesia.com/url-konten-disini.

      Bagusnya selain lebih cepat, mestinya VPSnya juga tambah rendah usagenya. Lha dihandle Google semua dan pakai CDNnya juga. Gratis lagi. 😀 Tapi ngelink ke konten AMP ya pakai urlnya Google. Jadi benar – benar harus dipertimbangkan untung ruginya. Nanti malah pengunjung ga tahu alamat situs aslinya. 🙂

  27. setupan diawal sih udah bareng php fpm 5.6 utk V 7.0 juga udah ada di bagian update mas cmn gak support dll T_T (lom di upgrade ama empunya),
    nah itu dia mas utk EE emang bermasalah di bagian keamanan tapi mas jujur ringan bener deh EE hehe 🙂 (kalo bisa kasih kiat2nya mas biar aman hehe) terlebih fitur auto install wordpressnya :D, Vesta CP tidak ada sih jadi males makenya kwkw. tapi unutk masalah keamanan diakalin dengan CF sepertinya bisa sih hehe #CMIIW.

    waduh kalo dimirrornya terlalu kejam si google :(, bakalan gak liad ntar visitor situs utama kita dimana :(. tapi plusnya dah pasti yah mas, secara google gitu.

    btw utk plugin WPnya dah ada nih mas https://wordpress.org/plugins/amp/

    tapi gak ngarah ke google seperti uraian mas chandra
    jadinya bakalan seperti ini http://example.com/2016/01/01/amp-on/amp/. #CMIIW

    1. Selama ini cuma setting iptables dan fail2ban mas. Sisanya tergantung kebutuhan. 😀

      VestaCP cocok buat yang terbiasa pakai panel atau bagi yang males setting CLI setiap websitenya, kadang capek dan enakan klik – klik saja. 🙂 Biasanya saya pakai VestaCP untuk situs baru dan kalau rame baru VPS sendiri.

      Loh beneran mas dimirror, jadi mas coba cari website yang sudah pakai AMP tapi aksesnya dari hasil Google (ada simbol petirnya). URLnya pasti pakai https://www.google.com/amp/nama_domain/url-konten.

  28. Hi Kemabli lagi

    Digitalocean : Menurut saya bagus, tapi harganya selisi jauh
    Vultr : Belum nyoba
    VPeasy: mungkin saya yang kena apes ya.. pake yang 88$ pertahun tapi nodenya sering down, dan kena target ddoss ,supportnya nauzubillah lama amat
    OVH : ambil dedicated, soal support jangan ditanya, HEBAT, ga lama respon, mereka 24 jam standby, tapi kayaknya di akses dari kita Indonesia, pingnya lumayan 200ms-300ms, tapi bagi saya ini lama.. akhirnya saya putuskan stop
    Linode : saya sekarang pakai ini, Lokasi singapore, support tidak secepat OVH, tapi mereka tidak selama VPEasy, jarak 1 jam paling lama, soal server cukup puas sejauh ini ping 10ms-15ms, lokasi singapore pastinya, ga tau lokasi lain, tapi server uptime dan performacenya sejauh ini menurut saya sangat bagus.. semoga kedepan ga ada masalah cape pindahan mulu..

    1. Trims reviewnya mas Wira. Tinggal OVH dan Linode yang belum coba mas. Kemungkinan setelah ini saya coba Linode duluan, ada lokasi SG sudah menjadi keunggulan. Kalau OVH kan resmi diumumkan bukan sudah ada. 😀

    1. Wah dedicated ya, kalau harganya bisa setara sama Kimsufi atau SoYouStart mungkin terjangkau. 😀 Yakin banyak soldoutnya awal launching VPS SG.

  29. Hallo mas, sekarang saya masih pakai blogspot dan ingin pindah ke wp, trafik saya di kisaran 100k per harinya, paket VPS Easy yang mana yang cocok untuk blog saya?

  30. halo mas Candra,

    saya punya dua blog aktif nih, satu pvnya 10k yang satu 5k.. bagusnya pilih yang mana ya, yang enggak overbudget (mubazir) juga gak kekurangan spek.. sisa dikit gpp lah yang penting jangan sampe mubazir.

    terimakasih

      1. makasih jawabanya mas.. vpseasy ada sistem referal gak mas, kalau ada kapan2 kalau mau daftar pake link punyamu

    1. Masih saya pakai mas, belum kecewa sama sekali. 😀

      Terakhir login ke panelnya bulan Januari ini karena memang ga ada keperluan mas. 🙂 Saya cek barusan masih belum ada Ubuntu 16.04/10 mas.

      Cuma ada Debian 8, CentOS 6.6 , CentOS 7 dan Ubuntu 14.04.

  31. saya juga coba HE mas, btw pernah pakai VNC nya VP easy ngak mas? saya coba ga mau hidup open ticket uda 2 hari blm dibalas, repot juga kalau VNC nya ga bisa, VNC itu semacam ssh yg ada di control panel DO itu bukan mas?
    ini komentar captchanya susah mas

    1. VP Easy kurangnya memang di support mas, bisa lama sekali balasnya. Ini low endnya UltraVPS, jadi serba seadanya.

      VNC itu semacam remote desktop mas.

      Iya mas banyak spamnya soalnya, bukan bot tapi manusia makanya repot. Apalagi saya kadang ga sempat ngecek lama sekali. Mungkin bisa join forumnya biar ga kena captcha. 🙂

  32. INFO: VNC sudah bisa pakai mode html5 dan support sampai sekarang blm dibalas tp permintaan dipenuhin hehehe aneh…

    satu lg mas masalah HPKP, kisaran sebulan yg lalu saya implementasikan kayaknya ada yg salah kalau di akses dari firefox dan safari bisa tapi chrome dan opera tidak bisa, apa ini penyebab HPKP?

Tinggalkan Balasan ke Chandra Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *