Linux adalah sistem operasi server yang umum digunakan karena dapat diandalkan dan gratis.
Pada umumnya saat kita menginstall sistem operasi Linux dalam Virtual Private Server tahunya kita sudah bisa langsung login dengan akun root. Ini tanpa perlu melakukan setting apapun kecuali memilih apa distro Linux dan mengisikan password root yang bisa otomatis diciptakan dari panel VPSnya. Bagaimana kalau kita ingin tahu server kita sekarang berapa tanggal dan waktunya?
Shell disini bukan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) lho ya, melainkan program yang akan langsung mengeksekusi perintah – perintah anda di Linux. Kadang di distro lainnya disebut dengan Terminal dan di Windows dinamakan Command Prompt. Kalau kita berminat mempelajari setting server maka pasti kita akan sering menggunakannnya, suka atau tidak.
Salah satu VPS saya sudah hidup selama 1 tahun dan seingat saya menggunakan CentOS sebagai sistem operasinya. Cuma lupa saja versi berapa yang digunakan. Karena tidak pernah ada masalah jadi jarang login juga ke servernya, ini yang membuat saya kadang lupa apa distro Linuxnya juga.
Mau tahu apakah kapasitas harddisk dalam VPS yang dibeli sesuai janji providernya? Sebenarnya anda bisa mengeceknya dengan mudah lewat client area atau halaman panel VPSnya seperti SolusVM. Tapi kalau anda ingin melakukan verifikasi spesifikasi harddisk dalam server dan menggunakan Linux tentu saja ada solusinya.
Kalau sudah memiliki beberapa server Linux dan semuanya berjalan lancar mungkin anda akan mengalami kasus yang sama dengan saya, yaitu lupa versi berapa sistem operasinya yang terinstall. Apalagi kalau sudah lama tidak login. Bahkan saya sendiri kadang lupa distro Linuxnya apa. Hehe. 😛 Nah… misalnya anda menggunakan Debian dan ingin tahu berapa versinya maka bisa…
Rata – rata Virtual Private Server memiliki bandwidth yang cukup besar dan kalau penggunaan kita adalah sebagai web server kadang tidak terasa berapa sebenarnya kecepatan aksesnya. Ya, karena setiap pengunjung pada satu saat belum tentu menggunakan sampai 1 Mbps bandwidthnya. Tapi pasti anda pernah menemui dalam spesifikasi servernya disediakan kecepatan hingga 100 Mbps misalnya.
Ada satu kasus menarik yang pernah saya alami saat ingin login ke server menggunakan SSH (Secure Shell) yaitu walau tampaknya sudah tersambung tapi kok tidak ada responnya. Lama proses menunggu akses ke VPS ini bisa melewati 50 detik dan baru kemudian muncul permintaan mengisikan password. Dan setelah berhasil login ternyata lancar – lancar saja tidak…
Menentukan spesifikasi server tidak melulu di bagian prosesor atau memori. Berapa kapasitas harddisk atau SSD (Solid State Disk) juga merupakan hal yang penting, terlebih lagi kecepatan aksesnya baik baca dan tulis. Percuma kalau semuanya powerful tapi akses media penyimpanannnya payah, bisa error website atau aplikasi anda dan ini juga ikut meningkatkan beban kerjanya. Ngelag semua…
