Linux adalah sistem operasi server yang umum digunakan karena dapat diandalkan dan gratis.
Dapat pertanyaan lagi soal keamanan, dan memang ini hal yang cukup penting dalam pengelolaan server. Pada umumnya kalau sewa VPS yang dipakai sistem operasinya adalah Linux. Dan model pembahasan kali ini adalah beberapa langkah yang biasa saya lakukan untuk dasarnya dan referensi caranya.
Salah satu komponen penting dalam diagnosa masalah pada web server adalah log atau catatan, yang isinya bisa tentang error atau riwayat akses kontennya. Tentu masalah berguna atau tidak tergantung kita membutuhkan data apa dan bisa mengolahnya. 😉
Karena sesuatu hal maka saya terpaksa menonaktifkan forum Servernesia sementara dan mengganti enginenya dari XenForo ke Flarum. Dan sampai saat ini proses instalasi Flarum ini tidak bisa klik – klik seperti CMS umumnya, perlu satu komponen vital bernama Composer yang saya pahami ini package management untuk PHP.
Kembali ke hal dasar pengelolaan VPS, yang digunakan sebagai web server tentunya. 😀 Kebetulan konsultasinya soal Apache yang tidak jelas nama prosesnya. Padahal kalau ada perubahan konfigurasi tentu perlu direstart proses/daemonnya agar bisa diterapkan. Tampaknya yang tanya sedang galau atau mungkin memang instalasi Apachenya tidaklah standar. 🙂
Dapat pertanyaan soal kenapa setelah install Nginx tapi saat diakses kok tidak tersambung, baik lewat port 80 (HTTP) dan port 443 (HTTPS). Setiap kali mendapatkan keluhan semacam ini soal koneksi ke VPS pasti saran awal saya adalah cek dulu firewallnya. Dan pastikan port yang dibutuhkan memang terbuka, jadi bisa diakses dari luar.
Dapat konsultasi masalah Nginx, jadi si penanya saat berusaha menjalankan service/daemon Nginx bukannya bekerja malah disambut pesan error: Failed to start nginx.service: Unit nginx.service failed to load: No such file or directory. Nah lho. 😀
Biasanya saat sebelum proses instalasi Linux kita akan ditanyakan apa hostnamenya, fungsinya untuk memberikan nama dari perangkat tersebut. Walaupun sering hal ini bisa diabaikan tapi untuk personalisasi atau memperjelas fungsi komputer/servernya akan lebih baik kalau lebih tertata.
Dalam formulir order VPS biasanya ditanyakan apa hostname dari server tersebut, dan kadang diberi keterangan harap menuliskan dalam format FQDN. Tambah bingung kan? 😀
