Tutorial saat berusaha membuat sesuatu atau mensetting server dengan tujuan tertentu. Semoga berguna bagi yang sama – sama belajar tentang server.
Transfer data konten website lewat protokol HTTP kebanyakan bertipe teks dan ini bisa dioptimalkan lagi dengan menggunakan kompresi, bisa GZIP atau Delate kurang lebih sama saja. Nah… kalau anda merasa telah mengaktifkannya lewat konfigurasi web server tentu ingin tahu apakah memang sudah benar otomatis dioptimasi ukuran konten yang dimuat pengunjung.
Kalau anda menggunakan layanan CDN pada website yang dihosting dalam VestaCP maka mungkin akan ada beberapa elemen yang gagal dimuat, paling sering adalah konten berjenis font. Jadi tampilannya akan rusak karena browser tidak mau mendownloadnya dengan alasan keamanan karena konten dimuat dari lokasi berbeda.
Jadi anda ingin menggunakan MariaDB untuk menggantikan MySQL? Ya database server satu ini mulai menjadi primadona dalam stack web hosting dalam server sendiri karena berbagai macam alasan. Bagaimana cara install MariaDB? Mudah kok tapi tidak bisa langsung ketik yum install mariadb, ada syaratnya. 😀
Untuk memaksimalkan performa PHP pada server anda maka menggunakan teknologi caching untuk menyimpan konten – konten yang sering diakses pada lokasi yang strategis (seperti memori) akan sangat membantu. Salah satu yang bisa anda pakai adalah PHP OPcache yang sudah tersedia secara default di PHP 5.6, jadi anda tidak perlu menginstall apa – apa tinggal mengaktifkan…
Kali ini saya bahas yang enteng – enteng saja. 😀 Apabila kita menginstall database server dari terminal maka untuk memanipulasinya juga lewat metode yang sama, kecuali anda menginstall software manajemennya seperti phpMyAdmin atau memperbolehkan akses remote sehingga bisa dicek dari komputer. Nah… mari kita mulai dari dasar dengan bagaimana cara loginnya dari command line.
Langkah pertama saat baru pertama kali membeli VPS biasanya adalah bingung bagaimana cara menghubungkan nama domain yang dimiliki ke alamat IP servernya. Saat ada yang menanyakan hal ini ke saya lewat email jadi nostalgia sewaktu masih awam sekalu dulu. 😀 Aslinya caranya mudah kok, cuma harus memahami konsep DNS record dari nama domainnya.
Jadi ini masih melanjutkan kisah saya saat database server MariaDB (atau MySQL atau Percona, masih mirip) gagal dijalankan beberapa hari lalu. Yang membuat badan panas dingin bukan masalah install ulang stack servernya dari awal, ini sih tinggal mengikuti catatan dan selesai sudah.
Sejak versi PHP 5.6 secara default OPcache sudah ada dan seharusnya sudah hidup, ini menggantikan APC yang sudah kuno dan tidak efektif dalam manajemen cache PHP. Yang biasanya akan dilanjutkan dengan pertanyaan bagaimana kita tahu OPcache ini sudah aktif? Saya malah akan memberitahukan caranya melihat statistik dari OPcache secara online, jadi tidak lewat shell. 😉
