Membahas setting web server. Dari yang populer seperti Apache, Nginx, LiteSpeed sampai yang jarang diketahui seperti Hiawatha.
Pertanyaan mas Hartono soal redirect non-www ke www pada Nginx ini aslinya hal mudah (tinggal dibalik saja) tapi karena pakai EasyEngine yang lokasi konfigurasinya berbeda dengan standar dan ada beberapa buah juga membuatnya jadi kompleks. 😀
Dapat pertanyaan kalau muncul halaman error pada website yang dihosting dalam Apache kok muncul lengkap versi dan distro Linux yang dipakai beserta alamat IPnya. Ya seperti ini: Apache 2.4.20 (Debian) Server at 192.168.1.73 Port 443 Niatnya ingin dihilangkan informasi tambahan itu dengan alasan keamanan.
Rasanya selain Nginx penguasaan saya sangat lemah. Kemarin bantu teman troubleshooting VPS barunya yang pakai Apache sebagai web server dan agak bingung solusinya. 😀 Pas dibuka websitenya muncul error 403 Forbidden. Nah lho. 🙁 Cek ricek log errornya ada pesan ini: [Sat Jan 30 11:20:39 2000] [error] [client 10.10.1.67] (13)Permission denied: access to / denied
Barusan dapat pertanyaan yang sangat spesifik soal penggunaan HTTP/2 di Apache dan VPSnya pakai Ubuntu (entah versi berapa). Karena saya masih ingin berlibur akhirnya saya pilih topik ini yang dibahas karena singkat. :p Asumsi tentunya sudah bisa dan menggunakan HTTPS websitenya. Kalau belum ya tidak bisa karena syaratnya adalah sudah terpasang sertifikat SSL dan aktif.
Hari libur begini saya ingin membahas yang ringan – ringan saja. 😀 Seperti biasa ada VPS baru yang akan dipasang Nginx dan kawan – kawannya. Eh pas proses instalasi lha kok malah muncul error: nginx: [emerg] socket() [::]:80 failed (97: Address family not supported by protocol) Setelah saya baca dan ingat – ingat memang mainan…
Setelah dapat pertanyaan dari mas Hartono soal masalah pada pemasangan Let’s Encryptnya yang error saya baru sadar masih banyak yang belum saya tahu. 😀 Asumsi saja kalau memang seperti itu caranya untuk hal sesederhana install Nginx + SSL yang sering saya lakukan. Ternyata teknisnya baru paham kemarin. Trims untuk pertanyaannya mas, menambah ilmu juga buat…
Ada email yang masuk menanyakan bagaimana caranya pakai IPv6 pada web server Apache? Kok tutorialnya hanya ada untuk Nginx? Ini bukan karena saya menganaktirikan, tapi memang jarang sekali saya pakai Apache. Bahkan terakhir saya menyentuh Apache sebagai web server production adalah saat memakai VestaCP. Agak trauma saya oleh resiko malware redirectnya. 😀
Ada satu kebiasaan yang “terpaksa” saya kuasai dalam perjalanan belajar setting VPS, terutama untuk Nginx. Dulu awalnya setiap ketemu potongan kode yang katanya terbaik untuk performa Nginx (apapun itu, walaupun saya juga ga ngerti) langsung saya coba di live server. Jadi ya memang ada websitenya dan aktif, pikiran saya kodenya pasti aman karena yang ngeshare…
