Salah satu masalah klasik bagi yang pindah dari shared hosting ke VPS dan langsung pakai LEMP (Nginx, MySQL, PHP) adalah rewrite rulenya yang tidak berfungsi. Misal di WordPress paling terasa seluruh permalinknya jadi 404 – Not Found. Untuk beberapa CMS populer sudah tersedia beberapa settingnya yang bisa langsung dicopas, tapi kalau kebutuhannya cukup unik maka…
Saya sedang ada urusan dengan sebuah CMS yang tampaknya dikembangkan dengan tidak pernah memikirkan bahwa ada web server selain Apache. 😀 Karena VPS klien mintanya Ubuntu 16.04 ya sekalian saja saya tuliskan bagaimana cara installnya stack LAMP (Apache, MySQL, PHP) secara manual. Biar agak modern sedikit saya pakai PHP 7.0.
Dapat pertanyaan yang cukup menarik lewat email. Jadi karena CMSnya (atau custom?) tidak mendukung external url untuk konten statis, dimana maksudnya gambar ingin dilayankan dari CDN tapi karena tidak ada fungsinya jadi ingin tahu apakah ada triknya pada Apache. Ini terus terang membuat saya berpikir. 😀
Dapat pertanyaan tambahan soal pembahasan saya sebelumnya dimana pada Nginx website yang dihosting didalamnya bisa dibuka apabila lewat alamat IP. Bedanya sekarang web servernya berubah menjadi Apache. Kalau anda tidak ingin situs default didalamnya bisa diakses lewat alamat IP servernya maka solusinya mudah, blokir saja. 😀
Melindungi akses ke halaman tertentu pada suatu website tidaklah harus menggunakan PHP atau script khusus. Apabila kita menggunakan web server Apache maka ada fitur proteksi lokasi yang apabila diakses akan muncul permintaan username dan password baru bisa masuk. Keunggilannya ini lebih baik performanya karena langsung diproses Apache.
Informasi spesifik mengenai struktur web server dari suatu website dapat diperkirakan dari data yang dikembalikan lewat header HTTPnya dan sering kali dari pesan default yang muncul saat terjadinya error. Dulu saya pernah membahas untuk Nginx, kali ini fokusnya adalah Apache.
Dapat pertanyaan kalau muncul halaman error pada website yang dihosting dalam Apache kok muncul lengkap versi dan distro Linux yang dipakai beserta alamat IPnya. Ya seperti ini: Apache 2.4.20 (Debian) Server at 192.168.1.73 Port 443 Niatnya ingin dihilangkan informasi tambahan itu dengan alasan keamanan.
Rasanya selain Nginx penguasaan saya sangat lemah. Kemarin bantu teman troubleshooting VPS barunya yang pakai Apache sebagai web server dan agak bingung solusinya. 😀 Pas dibuka websitenya muncul error 403 Forbidden. Nah lho. 🙁 Cek ricek log errornya ada pesan ini: [Sat Jan 30 11:20:39 2000] [error] [client 10.10.1.67] (13)Permission denied: access to / denied
