Malam ini saya melakukan pindahan satu website (atau forum lebih tepatnya) dari VestaCP ke satu VPS sendiri berbasis stack LEMP (Linux, Nginx, MariaDB, dan PHP). Trafiknya sih biasa saja tapi karena ternyata ada satu VPS saya yang nganggur dari awal tahun jadi iseng saja sekalian setting web servernya. Hehe. 🙂 Tentu kita harus mempersiapkan data…
Lha kok pas long weekend ada satu VPS yang MySQL servernya bermasalah. Jadi saat saya ingin membuat backup database salah satu situs WordPress secara manual dengan mysqldump yang terjadi malah gagal dan muncul pesan kesalahan ERROR 1016: Can't open file: 'wp_.frm'. (errno: 24) when using LOCK TABLES. Suram sekali… 🙁
Hal paling penting setelah berhasil mensetting VPS adalah backup, jangan sampai anda tidak memilikinya sama sekali karena apabila ada masalah bisa fatal akibatnya. Kasusnya kali ini saya ingin mensinkronisasikan backup otomatis yang dibuat oleh VestaCP ke Dropbox daripada ke VPS yang lainnya, lebih bisa diandalkan juga soalnya dan terutama adalah gratis. 😀
Cadangan data merupakan hal yang paling penting setelah sukses menginstall web server dan menghosting website dalam VPS. Bayangkan saja, apabila server anda down dan situs tersebut sangatlah vital bagaimana anda memulihkannya? Misal cuma masalah sementara sih mungkin bisa ditoleransi. Tapi kalau sampai musibah besar seperti rusaknya HDD/SSD dari node VPS anda atau malah providernya yang…
Mari kita kembali ke dasar dahulu, kita telah sukses membuat web server dan situs WordPress telah berjalan sempurna. Sekarang adalah hal terpenting yang wajib dilakukan setiap pemilik VPS, yaitu backup data yang ada didalamnya. Kali ini fokusnya adalah database yang menggunakan MySQL server.
