Pagi ini dapat konsultasi yang cukup membuat mata melek. 😀 Jadi teman saya baru saja menginstall stack LEMP pada VPSnya, manual dan pakai Ubuntu 16.04. Tidak ada hal aneh disini, tapi yang jadi masalah seluruh halaman website yang dibuka selalu kosong (blank page). 🙁
Dapat konsultasi masalah Nginx, jadi si penanya saat berusaha menjalankan service/daemon Nginx bukannya bekerja malah disambut pesan error: Failed to start nginx.service: Unit nginx.service failed to load: No such file or directory. Nah lho. 😀
Salah satu masalah klasik bagi yang pindah dari shared hosting ke VPS dan langsung pakai LEMP (Nginx, MySQL, PHP) adalah rewrite rulenya yang tidak berfungsi. Misal di WordPress paling terasa seluruh permalinknya jadi 404 – Not Found. Untuk beberapa CMS populer sudah tersedia beberapa settingnya yang bisa langsung dicopas, tapi kalau kebutuhannya cukup unik maka…
Sedang cari script untuk setup stack web server LEMP (Linux, Nginx, MariaDB, PHP)? Memang ada beberapa alternatifnya dan terus terang saya sendiri belum pernah mencoba semuanya. Karena itu saya ingin mencoba salah satunya yakni VPSSIM (VPS is SIMple) yang buatan orang Vietnam. Tak kenal maka tak sayang kan? 😀
Beberapa hari ini sering dapat pertanyaan followup pembahasan lama. 😀 Kali ini soal redirect url yang dulu pernah saya tuliskan bagaimana caranya dari versi www.nama_domain.com ke polosan nama_domain.com saja. Kali ini yang ditanyakan adalah bagaimana kalau sebaliknya?
Dapat laporan dari mas Hartono soal mendapatkan alamat IP asli pengunjung pada website yang menggunakan CloudFlare, dan web servernya pakai Nginx. Jadi saat ditambahkan konfigurasinya malah muncul pesan error: nginx: [emerg] "set_real_ip_from" directive is not allowed here in /etc/nginx/nginx.conf:119
Karena ada banyak VPS dan variasi distro juga stack terinstall kadang saya lupa secara spesifik fitur yang membedakan masing – masingnya. Jadi pas mbak Shafira cerita Nginxnya di CentOS 7 yang tidak support ALPN awalnya ragu masa iya. 😀 Soalnya di stack LEMP CentOS 7 saya bisa ALPN. Hehe. 😀 Ternyata saking lamanya saya menginstall…
Dari beberapa pertanyaan yang masuk tampaknya banyak yang suka menggunakan Nginx terbaru dengan cara compile dari source code. Tidak ada yang salah sih, kalau benar – benar ingin bleeding edge maka jelas repository kalah cepat. Cuma karena terlalu baru dan sangat manual ini bisa jadi masalah, bisa di kompatibilitas atau fiturnya kurang lengkap.
