Pembahasan kali ini dari permintaan mbak Shafira untuk optimasi Process Manager dari PHP-FPM. Ya sekalian saya belajar juga soal mana setelan terbaik tergantung situasi dan spesifikasi servernya. Tidak semuanya sama kan. 😀
Ternyata kalau sudah lama tidak mengalami masalah bisa (sedikit) lupa apa solusinya. Pagi ini saya sedang troubleshooting masalah upload gambar di WordPress, bukannya sukses tapi muncul HTTP Error (versi Indonesianya Galat HTTP). Masalahnya solusi di internet rata – rata asumsi Apache, yang saya pakai adalah Nginx.
Back to basic. 🙂 Kali ini saya share tutorial install Apache, MySQL dan PHP pada CentOS 6. Kalau anda hanya membutuhkan web server yang bisa segera digunakan dan kompatibel dengan hampir semua CMS tanpa perlu banyak modifikasi konfigurasi maka tidak salah pakai stack LAMP. Sekalian menjawab pertanyaan lewat email yang tampaknya tugas kuliah. Hehe. 😛
Ternyata selama ini saya tidak tahu bagaimana caranya menampilkan daftar seluruh modul PHP yang terinstall. Mungkin karena selama ini selalu install secara lengkap, dan kali ini saya mengalami masalah pada CMS Open Classifieds yang tidak mendukung Nginx. Oke, di phpinfo bisa, tapi saya ingin tahu lewat command line karena lebih cepat.
Kalau anda pernah merasa kok website PHP anda terasa lambat atau sering error timeout bahkan internal server error, padahal resource VPS anda masih dirasa cukup lega maka wajib anda cek lognya. Dan apabila anda menemukan pesan seperti ini didalamnya: WARNING: [pool www] server reached pm.max_children setting (4), consider raising it. Setidaknya ada yang bisa anda…
Kembali lagi ke pembahasan diagnosa web server, kali ini korbannya adalah PHP-FPM. Fungsinya sudah jelas ya, mesinnya untuk memproses script/kode PHP dan bekerja sama dengan web server, ini bisa Nginx atau Apache atau sejenisnya. Kasus yang dilaporkan kali ini adalah pada halaman website tertentu terasa lambat sekali dibukanya, untuk halaman statis (HTML) tetap cepat tapi…
Proses instalasi Nginx dengan PHP-FPM itu aslinya tidak ada yang sulit, tinggal ketik – ketiknya perintahnya saja kok. 😀 Tapi beberapa jam lalu saya mendapatkan masalah saat membuka contoh halaman PHP (cuma phpinfo isinya) lha kok malah muncul pesan File not found. Waduh… 🙁
Ternyata saya salah kaprah memahami sistemnya EasyEngine. Sebelumnya saya kira dengan mengupdate EasyEngine sudahlah cukup dan semua komponen yang terinstall juga dipakai akan diupdate ke versi terbarunya. Ternyata hal ini hanya akan memutakhirkan script EasyEnginenya sendiri bukan Nginx, PHP-FPM, MariaDB dan seterusnya. Haha. 😀 Ya… belajar hal baru memangnya.
