Kalau anda sedang mempertimbangkan menyewa sebuah Virtual Private Server maka pasti akan menemukan istilah OpenVZ, KVM, Xen HVM, VMware dan sebagainya. 2 pertama adalah yang paling populer ditawarkan. Bisa dikatakan sebenarnya ini ilmu dasar saat belajar VPS tapi bisa diabaikan kalau masih awal, yang penting punya dulu dan terjun langsung dalam mensettingnya. 🙂
Saya cuma senyum – senyum sendiri saja saat mendapatkan pertanyaan ini lewat email. Hehe. 🙂 Jadi ingat sewaktu masih pemula dan kurang fokus belajarnya karena banyak sekali materi yang harus dipahami. Kalau sudah punya VPS terus bagaimana cara menggunakannya? Mengendalikannya pakai apa? 😀
Bagi pengguna NAT VPS dari Virtwire (dulu namanya EvoBurst) pasti tahu kita hanya akan mendapatkan alamat IPv6 dedicated. Dan juga paham kalau beberapa hari ini servernya sempat down tidak bisa digunakan sama sekali, katanya sih Harddisk sudah wafat. Untung datanya bisa diselamatkan. Sekarang si pemilik sedang melakukan migrasi dari Virtualizor ke SolusVM. Tentu saja website…
Pas malam minggu kemarin ada yang email ke saya dan menanyakan bagaimana kalau lupa password root untuk VPSnya. Karena sudah lancar jaya setting servernya jadi terlupakan dulu apa kata sandinya. Haha. 😀 Wajar kok. Orangnya ada rencana mau pindah provider maka mau dibuat dulu backup, tapi jelas akses SSH gagal terhalang ini.
Beberapa kali saya mendapatkan pertanyaan mengenai provider VPS/Cloud Server berlokasi di Singapura yang memiliki spesifikasi bagus, kualitas pelayanan baik, stabil dan pastinya memiliki harga yang murah. Dulu memang jarang yang menyediakan layanan VPS di SG yang memenuhi beberapa kriteria tadi, tapi sejak ada satu yang mengawali mudahnya dan akhirnya menjadi standar.
Hal paling penting setelah berhasil mensetting VPS adalah backup, jangan sampai anda tidak memilikinya sama sekali karena apabila ada masalah bisa fatal akibatnya. Kasusnya kali ini saya ingin mensinkronisasikan backup otomatis yang dibuat oleh VestaCP ke Dropbox daripada ke VPS yang lainnya, lebih bisa diandalkan juga soalnya dan terutama adalah gratis. 😀
Saya mendapatkan request tutorial instalasi Ajenti dari mas Danny seminggu lalu dan baru pas libur imlek ini baru ada kesempatan terjun langsung mencobanya. Jadi Ajenti ini adalah control panel untuk server dan nanti tergantung plugin yang anda tambahkan bisa dimanfaatkan untuk web hosting misalnya.
Yuk kembali ke hal dasar dalam belajar VPS, kali ini dari pertanyaan yang masuk ke email mengenai instalasi Linux dalam VPS. 🙂 Mudah sebenarnya tapi bagi yang awam atau pemula maka akan bingung bagaimana langkah selanjutnya setelah membeli sebuah Virtual Private Server. Semestinya anda akan mendapatkan email selamat datang dan informasi mengenai VPS anda. Nah……
