Menjawab salah satu pertanyaan bagaimana caranya memindahkan private key di Ubuntu ke komputer lain. Sedikit catatan, sebenarnya tidak disarankan menggunakan private key sama beda komputer, lebih baik per perangkat dibuat baru untuk totalitas keamanan.
Menjawab pertanyaan dari mbak Shafira soal mengganti direktori aktif saat login SSH. Jadi defaultnya kan biasanya kita berada di direktori / kalau sebagai root, dan misalkan ingin langsung masuk ke /usr/share/nginx/.
Karena tidak selalu saya kemana – mana membawa laptop maka untuk urusan server yang sifatnya darurat maka harus ada solusi yang bisa diandalkan dimana saja. Ya, asalkan ada sinyal seluler dan data maka kita bisa masuk lewat SSH dengan aplikasi favorit kita.
Terinspirasi dari masalah mbak Shafira soal masalahnya dalam mengganti port SSH di CentOS 7, tapi agak diperumit karena firewalld digantikan dengan iptables. 😀 Disini saya membahas prosedur standarnya dulu untuk dokumentasi dan memahami alurnya kalau pakai yang biasa saja. 🙂
Mungkin anda ingin memperketat manajemen akses dalam sebuah server. Salah satunya adalah dengan penggunaan kekuasaan root yang dibatasi lewat SSH, jadi kalau ingin pakai root untuk melakukan suatu hal wajib su dulu atau sudo setelah login SSH sebagai user biasa.
Bukan, ini bukan membahas cara mengganti port SSH. 😀 Tapi ada pertanyaan yang masuk soal bagaimana caranya apabila sudah ada sesi SSH aktif (misal port 22) dan kemudian ingin agar SSH juga aktif pada port lainnya (misal 12345) secara bersamaan. Tapi sementara. Kalau boleh saya tebak, permintaan nyeleneh kaya gini itu tugas kuliah. Haha. 😀
Tahukah anda kalau setiap saat ada usaha login SSH dari bot yang berusaha masuk ke server? Biasanya karena semua tampak normal maka banyak yang melupakan aspek bahayanya VPS yang tersambung selalu ke internet. Nah… di Linux sendiri setiap usaha login yang sukses maupun gagal akan tercatat dalam lognya. Tahu disimpan di file apa dan dimana?…
Bahas hal yang fun saja kali ini. 😀 Kalau anda bosan buka SSH ke VPS tampilannya cuma hitam putih bagai foto lama maka bisa dipercantik sedikit dengan perwarnaan. Tidak ada keunggulan apapun, cuma masalah estetika saja. Mungkin kalaupun ada manfaatnya kita bisa segera membedakan jenis file dan direktori dalam Linux. 😀
