Beberapa hari lalu saya mendapatkan pertanyaan dari mas Bagus lewat Facebook page. 😀 Karena jarang pakai media sosial akhirnya ya slow response balasnya. Masalahnya pada saat instalasi VestaCP akan diminta mengisikan FQDN. Makanan apapula ini? 😀
Apa itu FQDN? Secara kepanjangan maksudnya adalah Fully Qualified Domain Name. Definisinya adalah nama lengkap yang valid untuk suatu host yang menentukan lokasi pastinya dalam suatu hirarki DNS. Bingung? Santai, memang teori agak sulit dipahami kalau belum ada contohnya. 🙂
Akan saya paparkan dibawah dengan misal sebuah mail server:
- Nama Host:
mail
- Nama Domain:
servernesia.com
- FQDN:
mail.servernesia.com
Sederhana kan? 😀 Mau anda anggap subdomain juga bisa. Tapi intinya FQDN itu mengarahkan ke resource spesifik yang terhubung ke internet.
Jadi mau dibuat vps.nama_domain.com
juga bisa atau server.nama_domain.com
atau moodle.nama_domain.ac.id
, dan bahkan kotakajaib.nama_domain.com
tidak dilarang juga. Yang paling penting valid, dan mungkin biar tidak bingung fungsinya bisa dipakai nama yang sedikit deskriptif.
Mas, Apakah fqdn ini harus diarahkan ke IP server kita? atau didaftarkan sebagai nameserver? atau bagaimana?
Tidak harus mas, cuma penamaan saja. Yang penting formatnya valid. Misal penamaan mengikuti fungsi (misal mail server atau web server) mungkin lebih baik karena deskriptif dan akurat.
Kalau saya kadang menggunakan penamaan nama_provider.nama_domain.com biar di daftar SSH saya tahu ini aksesnya kemana.