Redirect domain lama ke yang baru
Saya baru saja mengurus pindah data situs dan sekalian ganti nama domainnya. Domain ini memang agak kontroversial kalau mau digantikan, tapi kalau sifatnya hobi atau masih kecil rasanya masih aman.
Saya baru saja mengurus pindah data situs dan sekalian ganti nama domainnya. Domain ini memang agak kontroversial kalau mau digantikan, tapi kalau sifatnya hobi atau masih kecil rasanya masih aman.
Bisa dikatakan saya jarang sekali menangani website yang pakai shared hosting. Dan ini efek buruknya saya sudah lupa apa optimasi yang bisa dilakukan, walaupun namanya shared hosting semuanya serba terbatas. 😀
Kebetulan dapat konsultasi lewat email dari mas Aziz masalah web server Apache dimana sering sekali prosesnya mati sendiri. Nah.. untuk melakukan diagnosa masalahnya apa tentu kita perlu tahu apa yang sebenarnya terjadi, dan biasanya sudah ada catatan dalam log file.
Sekarang yang ngetren website biasa pakai HTTP (port 80) diupgrade menjadi HTTPS (port 443) dengan sertifikat SSL. Tapi bagaimana kalau anda memiliki kebutuhan khusus yang memaksa menggantikan HTTPS ke HTTP?
Saya akui jarang menyentuh Apache, jadi pertamanya agak bingung pas setting permalink WordPress. Bukan hal yang aneh untuk urusan rewrite URL, tapi si pemilik situs ada judul yang sangat panjang sekali dan apabila dibuka linknya malah muncul pesan error 403 Forbidden. Nah lho?
Satu konsep dengan pembahasan sebelumnya untuk Nginx tapi ini untuk web server Apache. Jadi kalau anda niatnya membuka index.php tapi yang terbuka malah index.html maka ini disebabkan kesalahan konfigurasi pada Apache. Solusinya mudah kok.
Sebisa mungkin memang kita menerapkan kode – kode setelan seperti rewrite atau redirect pada konfigurasi web server untuk alasan performa dan keamanan, tapi di Apache memang disediakan versi lokalnya per virtual hosting lewat file .htaccess. Lebih praktis memang.
Kembali ke hal dasar pengelolaan VPS, yang digunakan sebagai web server tentunya. 😀 Kebetulan konsultasinya soal Apache yang tidak jelas nama prosesnya. Padahal kalau ada perubahan konfigurasi tentu perlu direstart proses/daemonnya agar bisa diterapkan. Tampaknya yang tanya sedang galau atau mungkin memang instalasi Apachenya tidaklah standar. 🙂