Cara menghapus repository di CentOS
Jadi saya sedang eksperimen dengan CloudFlare Railgun, dan bodohnya saya ternyata salah install repository untuk RHEL 7/CentOS 7. Padahal server yang saya sedang pakai itu masih CentOS 8.
Jadi saya sedang eksperimen dengan CloudFlare Railgun, dan bodohnya saya ternyata salah install repository untuk RHEL 7/CentOS 7. Padahal server yang saya sedang pakai itu masih CentOS 8.
Kalau di CentOS sedang membutuhkan paket aplikasi yang tidak standar atau malah yang standar ada di repository default tapi butuh versi terbaru maka solusinya antara instalasi manual (lewat RPM atau source code) juga bisa dengan menambahkan repository pihak ketiga.
Dalam proses saya membuat tutorial automysqlbackup di CentOS kemarin sempat tersendat masalah pada yum. Semua usaha install paket aplikasi ataupun mengupdatenya gagal total karena tidak bisa menemukan host dari repository server yang ada dalam VPSnya. Sempat terpikir mungkin karena saya pakai NAT VPS yang hanya mendukung IPv6 dan standarnya masih IPv4. Untungnya bukan. 😀
Kalau pada CentOS ada repository EPEL untuk aplikasi – aplikasi tidak standarnya maka pada Debian juga ada repository serupa yakin DotDeb. Cocok bagi kita yang butuh paket aplikasi ekstra dan yang lebih baru versinya dibandingkan pada repository defaultnya. Seperti Nginx atau PHP. Jadi kalau saat ingin menginstall aplikasi dengan apt-get install nama_aplikasi tidak ditemukan tapi…
Patut diakui dibalik kestabilan CentOS sebagai distro sistem operasi Linux untuk server ada beberapa paket aplikasi yang sudah kuno. Apabila kita membutuhkan suatu software yang lebih baru maka solusinya ya install secara manual atau menggunakan repository pihak ketiga. Salah satu yang populer adalah EPEL (Extra Packages for Enterprise Linux), tapi bagi sebagian orang terlalu beresiko…
Ada satu pertanyaan menarik yang masuk menanyakan kenapa saat mengikuti tutorial di internet dengan mengetikkan perintah – perintahnya kadang malah muncul pesan error seperti -bash: nano: command not found. Ya tampaknya ini juga disebabkan saya sering menggunakan nano untuk edit file teks di Linux. Haha. 😀 Sedikit merasa bersalah jadinya.
Repository adalah sumber software untuk diinstall di Linux, dan biasanya masing – masing distro sudah memiliki defaultnya jadi untuk menginstall berbagai macam aplikasi tinggal ketikkan saja perintahnya. Tapi kekurangannya untuk repository default adalah kadang tidak memiliki paket program yang dibutuhkan, biasanya karena masalah lisensi dan diletakkan pada repo eksternal.
Menginstall program di distro Linux seperti CentOS atau RHEL (Red Hat Enterprise Linux) memang tinggal mengetikkan perintah yum install disusul nama paketnya. Tapi tidak semua program ada di repository defaultnya. Nah… untuk itu kadang kita perlu menambahkan repository lain yang menawarkan lebih banyak software gratis dan open source. Yang paling umum adalah repository EPEL (Extra…