Linux adalah sistem operasi server yang umum digunakan karena dapat diandalkan dan gratis.
Untuk persiapan sistem backup VPS yang (semoga) manajemennya lebih mudah maka langkah pertamanya nanti kita perlu membuat user baru di Linux. Ini bukanlah hal yang sulit karena tinggal eksekusi perintah saja dan kemudian menambahkannya dalam daftar ijin koneksi SSH untuk transfer data antar VPSnya. Ini hal basic dan bisa diabaikan kalau anda sudah tahu.
Kalau di Windows antivirus adalah hal wajib untuk melindungi komputer kita dari malware dan virus. Lah kalau di Linux? Paling kita mengamankan koneksi yang masuk memakai firewall. Tapi ada satu hal lagi yang bisa kita lakukan untuk mendeteksi adanya malware atau virus yang ada dalam VPS, baik yang sengaja kita bawa walaupun tidak tahu lewat…
Masih berhubungan dengan restart otomatis MySQL yang mati menggunakan cron. Walaupun sudah saya setting hingga dijalankan setiap semenit sekali tapi kok ada kecurigaan apakah benar sudah dieksekusi belum script bashnya. Soalnya pas kebetulan mati lagi. 😥 Kok tidak dihidupkan ya. Jadi langkah selanjutnya kita mendiagnosa apakah tugas cron yang telah dibuat sudah dieksekusi.
Karena kecepatan internet kita biasanya tidaklah optimal maka untuk urusan setting VPS sebaiknya langsung memanfaatkan koneksinya kalau bisa. Jadi daripada kita upload file – filenya lebih baik kita download langsung ke dalam VPSnya. Intinya kita cuma kirimkan data yang diperlukan saja, misal database dan gambar – gambar karena softwarenya ada dan bisa diunduh secara online.
Bahas Linux lagi dan kali ini hal sederhana yang jarang digunakan tapi sering ditemui dalam konfigurasi aplikasi. Kadang kita kesulitan atau cukup sering lupa dimana lokasi program yang terinstall dalam Linux. Tentu saja menyisir direktori /usr/bin/ atau /home/nama_user/ atau /var/ dan masih banyak lagi bukanlah solusi yang tepat, bisa lama sekali baru ketemu karena memang…
SELinux (Security Enhanced Linux) adalah suatu fitur keamanan yang secara default ada pada keluarga distro RHEL, CentOS, Fedora dan seterusnya. Fungsinya adalah penerapan kebijakan keamanan untuk hak akses aplikasi dalam Linux, sederhananya saja begitu. Dan fitur ini kadang terlalu membatasi sehingga apa yang kita ingin lakukan akan gagal terhalang kebijakannya. Maka dari itu bisa dimatikan…
Kembali ke hal dasar lagi dalam administrasi server Linux. Karena kita menggunakan shell untuk urusan sehari – hari maka harus jago dalam navigasinya. Untuk menghapus file di Linux sudah kita kenal perintah rm dan kalau anda pernah mencoba mengeksekusinya pada sebuah direktori pasti muncul pesan error: rm: cannot remove 'nama_folder/': Is a directory. Wajar kok…
Setiap kali ada akses ke web server maka akan dibuat catatannya ke dalam file log, ini biasa informasi saja atau adanya error yang terjadi. Untuk membaca file di Linux sendiri ada berbagai macam cara dan sebaiknya jangan gunakan vim atau nano karena kita ingin mengeditnya. Secara mendasar biasanya menggunakan echo tapi kalau ukuran filenya besar…
