Cara membuat file tar.gz di Linux

Malam ini saya melakukan pindahan satu website (atau forum lebih tepatnya) dari VestaCP ke satu VPS sendiri berbasis stack LEMP (Linux, Nginx, MariaDB, dan PHP). Trafiknya sih biasa saja tapi karena ternyata ada satu VPS saya yang nganggur dari awal tahun jadi iseng saja sekalian setting web servernya. Hehe. 🙂 Tentu kita harus mempersiapkan data – datanya sebelum pindahan kan?

Langkah paling awal adalah membuat file backup dari direktori hosting situsnya dan untuk memperkecil ukuran filenya maka tidak hanya disatukan dengan tar tapi juga dikompres menggunakan gunzip (gz). Saya asumsikan lokasinya ada di virtual host VestaCP:

tar -czvf nama_domain.tar.gz /home/nama_user/web/nama_domain.com/public_html/

Nanti hasilnya tentu saja adalah sebuah file bernama nama_domain.tar.gz, saya sarankan anda menjalankan perintahnya pada root directory web hostingnya. Kenapa? Biar tinggal didownload dari VPS tujuan saja filenya karena bisa diakses dari publik:

wget http://nama_domain.com/nama_domain.tar.gz

Kita menggunakan perintah wget untuk mengunduhnya. Karena telah dikompres menggunakan gzip tentu proses transfer filenya lebih cepat. Apabila proses transfer filenya ke VPS baru sudah selesai jangan lupa dihapus ya file backup di VPS asalnya, karena tentu saja masih bisa diakses umum kalau dibiarkan atau terlupakan.

Setelah itu baru kita ekstrak isi file arsipnya pada VPS tujuan:

tar -xvf nama_domain.tar.gz

Selesai sudah, pastikan file – filenya sudah tepat lokasinya. Karena yang ikut dibackup juga direktori lengkapnya, jadi kadang perlu dipindahkan semuanya dulu ke tempat yang benar.

Semoga bermanfaat. 🙂

6 Comments

  1. coba kode tar -xvf nggak berhasil.
    malah berhasil dengan kode tar xvfz tanpa tanda strip dan tambahan perintah z 😀

    mas gimana cara ekstrak file gz ya? saya coba dengan perintah gzip -d contoh.gz memang berhasil diekstrak tapi file aslinya ke hapus, apa ada cara agar file asli nggak kehapus.

    trims 🙂

    1. Eh terimakasih koreksinya mbak. Pas saya coba bisa sih.. apa typo ya. 😀

      Oh memang perilaku default gunzip akan menghapus file arsip setelah diekstrak. Mbak bisa pakai perintah ini solusinya:

      gunzip -c nama_file.gz > hasil_ekstrak.txt
  2. Dapat pengetahuan tambahan lagi dari tutorial ini. Blog servernesia, memang sumber ilmu VPS dan linux.

    Saya sudah praktekkan perintah wget di atas dan berhasil.

    Saya punya pertanyaan mas Chandra.
    1. Kalau mau mindahin file antara server, Baiknya pakai wget atau scp mas ?
    2. Saya coba dan berhasil download /public/wp-config.php dari VPS A ke VPS B.
    Berarti orang lain bisa dong mas tahu isi file wp-config.php website kita dengan mudah ? Karena mereka bisa download dengan bebas file dari direktori PUBLIC setiap VPS

    Makasih
    Subhan

    1. Saya jawab ya mas,
      1. Ini masalah preferensi mas, kalau mau cepat bisa gunakan scp langsung antar VPS. Saya gunakan wget karena masalah kebiasaan saja, begitu pas proses backup jari – jari sudah mengetikkan perintahnya. Haha. 😀 Karena itu kurang aman sistem wget ini dibandingkan scp.
      2. Yakin mas file wp-config.php ada isinya? Coba dibuka, mestinya kosong isinya. Kalau file statis yang tidak diproses web server memang bisa didownload langsung, tapi yang dapat dijalankan biasanya akan dieksekusi dulu dan yang diunduh bukan yang dimaksud.

  3. Makasih mas, penjelasannya, khusus nomor 2, benar saya behasil download Tapi isi file tersebut gak ada (kosong), hhehe tambah ilmu lagi. Thanks pencerahannya.

    Subhan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *