Membuat server di Google Cloud Platform

Walaupun sudah tahu kalau Google memiliki layanan cloud sejak 1-2 tahun lalu, tapi baru sekarang saya sentuh. :p Ini karena saya ingin belajar lebih lanjut lagi soal dunia hosting secara umum dan cloud spesifiknya. Yang jelas proses registrasinya sendiri mudah, cuma masukkan data dan nanti akan dapat credit free trial sebesar $300 yang berlaku setahun. Wow bukan?

Tapi saat lihat panelnya… ini bukanlah layanan cloud hosting yang biasanya seperti DigitalOcean/Vultr, melainkan bisa lebih kompleks lagi strukturnya. Dan terus terang agak kewalahan saya memahaminya waktu pertama. 😀 Ya bisa dikatakan ini lebih ke kompetitor Microsoft Azure atau Amazon Web Services sih.

Sekarang ke fokus pembahasan, bagaimana caranya kita membuat VPS (Virtual Private Server) dalam Google Cloud Platform? Aslinya hal yang mudah, tapi karena banyaknya menu dan opsi agak bikin keder juga. 🙂

Langsung cek menu navigasi di sebelah kiri, akan ada label Compute Engine. Silahkan pilih VM instances (referensi Virtual Machine Instance), tunggu sesaat persiapannya dan klik Create.

Disini saya ambil tipe VM instance terkecil, yang cuma 0.6GB RAM, 1 vCPU shared dan 10 GB disks. Namanya f1-micro (1 vCPU, 0.6 GB memory). Selain termurah, saya juga ingin tahu seberapa hebat kemampuannya dibandingkan produk sejenis dari provider lain.

Setelah itu kita memilih sistem operasi apa yang digunakan pada bagian Boot disk, ada banyak pilihan ISO Linux. Disini saya menggunakan Ubuntu 18.04 LTS. Dan jangan lupa pada bagian Firewall untuk memberi centang pada Allow HTTP traffic dan Allow HTTPS traffic apabila servernya akan digunakan sebagai web server.

Dan terakhir adalah untuk akses SSH ke servernya, tidak bisa menggunakan username dan password, melainkan pakai SSH key. Jadi silahkan dibuat dulu, dan public key beserta usernamenya dicopy-pastekan ke kotak yang disediakan.

Misal seperti ini:

ssh-rsa AAAAB3NzaC1yc2EAAAABIwAAAQEAvQc6abxT6jE6wHbEd5oGojFt6PIkHdrAGeHrBdy1pZtm4J1XljsY+iYY980nUK2exJW4Pht7iZe2W0h/pxGX6/+pow2szbFL98Q8kzRqquvuz2/O3FAqwbkv+8CnELkqd5uSOb4DurdCUiLVXxP0uINnhYmqm5xVy63mZ3cwYVaZmzuLVXufGh+Wo9OlmwXr09i7xj4QNcxg3qeoF9lJil5loSqNMKCIWa6LgQTmTcixB5eYI8tgDo5nWtLxFwGtT9Se0zwleBNjWVOKTxzl/OzR9LoDX3B7PIfjp001fLNRjHXgCBATGa/N7tOgaksrh+pPS+WV2WQZFHBJeqA+tw== [email protected]

Di akhirnya ada nama user yang ingin dipakai, jadi buat SSH key sendiri dan di akhirnya tambahkan nama usernya.

Setelah itu kita akan dialihkan ke panelnya, akan ada External IP yang merupakan alamat IP static dari VPS kita. Gunakan IP tersebut untuk sambungan SSH seperti biasanya.

Oh ya, perintahnya kalau Ubuntu/Debian di GCP perlu sudo. Yang distro Linux lain belum saya coba apakah perlu juga.

Setelahnya cara pemakaian akan sama seperti manajemen VPS biasanya.

*Gambar menyusul.

5 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *