Menyandingkan web server dengan NAT IPv4 VPS

Kemarin sore saya mendapatkan konsultasi lewat email dari mas Ado menanyakan bagaimana caranya login ke VPS yang dibeli dari EvoBurst yang ternyata produknya adalah MegaVZ dengan RAM 1GB berlokasi di Roubaix, Perancis. Ngeri. Saya saja masih yang 256MB. Haha 😀 Tapi ini sebenarnya adalah jenis NAT VPS yang tidak memiliki dedicated IPv4 melainkan dedicated IPv6, jadi setelah saya diforward email selamat datang – tidak disarankan sebenarnya karena data ini sebenarnya rahasia antara penyedia dengan pelanggan – langsung saya beritahu apa alamat IP untuk login SSH, usernamenya dan passwordnya apa, dan di port berapa.

Sebentar, saya berikan daftar penyedia VPS tipe NAT ini dulu:

  • LowEndSpirit
  • Little Happy Cloud
  • DeepNet Solutions
  • NanoVZ
  • MegaVZ

dan masih ada lagi sebenarnya, tapi saya tuliskan yang paling populer dulu dan sebagai contoh nama – nama providernya. Mungkin akan saya bahas siapa – siapa saja yang menyediakan Virtual Private Server seperti ini dalam satu topik khusus yang lebih lengkap.

Kembali ke fokus pembicaraan, yang jadi masalah adalah kesalahpahaman cara menggunakannya. Dalam pembahasan Apa itu NAT VPS? sudah sekilas saya jelaskan sebenarnya, tapi kali ini spesifik ke contoh kasus web hosting. Memang kita mendapatkan sebuah alamat IPv4 untuk login SSH dan ini juga adalah alamat IP dari servernya. Tapi kalau anda ingin memanfaatkannya sebagai web server maka ada hal – hal yang harus diperhatikan. Tidak salah sih memang murah sekali – seharga sekitar 10$ untuk 1GB RAM per tahun – dibandingkan VPS biasa.

Karena satu alamat IPv4 dipakai bersama dalam beberapa NAT VPS jadi kita tidak bisa menggunakannya sebagai web server, lebih tepatnya port 80 (HTTP) dan 443 (HTTPS) tidak bisa digunakan langsung begitu saja karena setiap NAT VPS memiliki port – portnya sendiri dan biasanya diatas angka 8000.

Tipsnya:

  1. Pastikan web server anda mendukung IPv6, saya rasa ini bukanlah masalah karena dapat dikatakan ini sudah standar cuma belum populer digunakan saja. Contohnya di Nginx, kalau install dari source harus memberikan opsi IPv6 untuk mengikutkannya. Semoga versi kedepannya sudah menjadikannya sebagai default.
  2. Kalau memang mendukung baguslah sudah, tapi anda harus sadar format konfigurasi alamat IPnya pada web server harus disesuaikan dari IPv4 menjadi IPv6.
  3. Nanti pada setting DNS record untuk domain anda bukan mengggunakan A record melainkan AAAA record yang menerima IPv6. Sebenarnya disini sudahlah cukup asalkan ISP anda sudah mendukung IPv6, tapi sekilas saya cek di Indonesia rata – rata belum mengadopsi koneksi secara langsung ke IPv6, jadi kalau anda mengetikkan alamat website yang hanya servernya memakai hanya IPv6 biasanya gagal.
  4. Solusi agar VPS tersebut bisa dipakai sebagai web server dengan lancar? Semua penyedia NAT IPv4 VPS sepengetahuan saya memberikan fitur reverse proxy secara gratis, jadi dalam email selamat datang yang sangat panjang itu isinya adalah hal – hal penting. Baca dengan seksama dan ikuti petunjuknya. Ya, terutama reverse proxynya. Nanti website anda akan dapat diakses dari alamat IPv4 servernya.
  5. Terlalu ribet? Anda bisa menggunakan layanan eksternal untuk menerjemahkan alamat IPv6 anda menjadi IPv4 secara gratis: CloudFlare. Setelah anda menambahkan AAAA record maka pada pengaturan Network aktifkan IPv6 Compatibility dan sekalian saja Pseudo IPv4. Selesai. Tunggu beberapa saat anda akan bisa dengan normal membuka website anda.

Yup, kalau anda bisa mengikuti tips – tips mudah diatas niscaya web server bisa disandingkan NAT IPv4 dengan harmonis dan langgeng. 😛

Jadi mencari VPS paling murah dengan spesifikasi tinggi bukanlah masalah, tapi anda harus memahami apa yang sebenarnya telah dibeli. Buyer beware. Tipe – tipe VPS seperti ini kalau anda mengalami masalah dan membuka support ticket maka akan langsung ditutup. Kenapa? Ini bukan penyedianya kurang ajar atau hanya mau uang saja, melainkan memang tidak ada supportnya karena harganya sangat murah. Kalau butuh bantuan harus menggunakan forum. Tidak ada jaminan uptime juga sebenarnya, cuma best effort saja.

Bisa disimpulkan kelebihan NAT IPv4 VPS adalah spesifikasi tinggi dan harganya murah, kekurangannya adalah tidak ada support dan jaminan kualitas juga tingkat settingnya sedikit lebih sulit dari VPS biasa.

Semoga bisa mencerahkan. 🙂

8 Comments

  1. baru kemarin coba sewa VPS NAT 256MB di Little Happy Cloud. Sejauh ini sudah berhasil install Nginx, Mysql.

    numpang tanya ya..
    saya punya nama domain tapi sudah dipakai di shared hosting di tempat lain. apakah bisa kalo subdomain dari domain tsb saya gunakan untuk akses webserver di VPS ini?
    apa saja yg perlu saya lakukan?

    1. Halo Danny, untuk IPv4 NAT VPS (tidak hanya Little Happy Cloud) itu yang terpenting HTTP (port 80) bisa diakses dari luar karena yang didapat adalah dedicated IPv6. Untuk proses instalasi software jarang sekali bermasalah. Tapi untuk menggunakan IPv4 masih perlu jungkir balik sedikit. 🙂

      Bisa mas, sama saja dengan menambahkan virtual host di Nginx seperti biasanya tapi isikan subdomain. Pada DNS record nama domain isikan A/AAAA record menuju alamat IP servernya.

      Yang pasti untuk LHC anda perlu mengaktifkan reverse proxy lewat SolusVM, isikan pada tab Proxy Domain.

      1. Terima kasih infonya. Akhirnya sudah berhasil setting subdomain mengarah ke VPS nya. Langkah2nya seperti yang diatas. Setelah menambahkan A record, setting servername Nginx, setting Proxy Domain di SolusVM, tunggu beberapa menit, server sudah bisa diakses dengan nama subdomain tsb.

    1. Cari provider yang ada reputasi saya sarankan mas. Ini resiko oversoldnya cukup tinggi dan karena ga ada supportnya jadi kaya beli kucing dalam karung. Kalau bisa KVM juga.

  2. saya sudah coba cara di atas, tetapi masih belum bisa juga…

    Network Error (tcp_error)

    A communication error occurred: “”
    The Web Server may be down, too busy, or experiencing other problems preventing it from responding to requests. You may wish to try again at a later time.

    For assistance, contact your network support team.

    1. Bisa dijelaskan dulu mas:

      1. Ini sewa NAT VPS dimana?
      2. Mas pakai web server apa?
      3. Pesan error diatas pada tahap apa?

      Yang saya takutkan mas cuma mengarahkan domain ke alamat IPv6 tanpa setting servernya. Jelas gagal ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *