|

Alur instalasi WordPress di VPS

Kali ini saya ingin share perintah – perintah yang saya eksekusi dalam VPS Linux kalau ingin menginstall WordPress. Apapun web servernya. Tapi bisa dikatakan edisi primitif karena tidak ada otomatisasinya, cuma ini jadi alur saya saja saat instalasi WordPress. Mungkin perlu dibuat versi pintarnya biar cukup sekali eksekusi… 😀

Disini saya mengasumsikan bahwa:

  • Sudah ada database server seperti MySQL, MariaDB atau Percona.
  • Web server sudah siap melayani dan bisa diakses pada port 80. Entah ini Apache, Nginx, OpenLiteSpeed dan sebagainya tidaklah masalah.
  • PHP/PHP-FPM telah ada dan sudah tersambung ke web servernya. Singkatnya bisa memproses file .php.

Menyiapkan database

Kebiasaan saya pertama kali adalah membuat username dan databasenya, jadi login dulu ke MySQL;

mysql -u root -p

Kita akan masuk ke database server dengan user root, nanti akan ditanyakan apa kata sandinya.

Selanjutnya kita ciptakan satu database untuk situs WordPress kita:

CREATE DATABASE IF NOT EXISTS ini_databaseku;

Ya, nama databasenya adalah ini_databaseku dan jelas bisa anda ubah ke nama yang diinginkan.

Kemudian membuat user khusus untuk satu website, jadi satu database akan diakses satu user dan hanya digunakan oleh satu virtual host:

CREATE USER 'ini_usernameku'@'localhost' IDENTIFIED BY 'ini_passwordku';

Silahkan gantikan ini_usernameku dan ini _passwordku ke yang anda inginkan, diatas cuma contoh saja.

Terakhir kita akan memberikan hak akses penuh ke user tadi ke database yang sudah diciptakan:

GRANT ALL PRIVILEGES ON ini_databaseku.* TO 'ini_usernameku'@'localhost';

Saya yakin anda sudah paham mana yang bisa disesuaikan lagi agar bisa dijalankan di VPS anda.

Sudah, langsung keluar saja dari mode MySQL:

QUIT

Menyiapkan WordPress

Sekarang mari kita pindahkan lokasi direktori aktif ke virtual host website anda, ini relatif apa web server yang digunakan dan bagaimana konfigurasi yang sudah anda tetapkan. Saya asumsikan anda sudah paham di bagian ini.

Yang pertama dilakukan adalah mendownload file installer WordPress versi terbaru:

wget http://wordpress.org/latest.tar.gz

Tidak penting sih, tapi saya memilih mengunduh yang dikompres menjadi tar.gz dibandingkan yang .zip karena ukurannya lebih kecil.

Kemudian diekstrak isinya:

tar -xzvf latest.tar.gz 

Pindahkan semua file isinya ke lokasi virtual host:

mv wordpress/* /home/lokasi/virtual/host/

Hapus folder wordpress yang sudah kosong dan tidak diperlukan lagi:

rmdir wordpress/

Nah… ini tahap paling penting karena kadang terlupa, kita perlu mengganti siapa pemilik (ownership) dari direktori dan file – file yang baru kita tambahkan dalam prosesnya menjadi milik web servernya. Disini saya contohkan untuk Nginx:

chown -R nginx:nginx /home/lokasi/virtual/host/

Kenapa kita perlu lakukan ini? Kalau tidak maka web servernya tidak bisa membuat atau memodifikasi apapun dalam direktori tersebut. Selain proses instalasi bisa gagal juga kita tidak bisa upload apapun karena tidak ada ijin hak akses.

Kalau di WordPress baru akan terasa pas upload tema, plugin atau gambar dan diminta login FTP. Ini berarti permissions-nya belum benar.

Akhirnya

Selesai! Haha. 😀 Silahkan akses url website anda dan lakukan proses instalasi WordPress seperti biasa.

Yang saya heran di catatan notepad saya cuma 10 baris tapi kalau dijelaskan bisa panjang sekali jadinya. Masalah sepele aslinya kalau hanya melihat perintah – perintah yang dieksekusi. Haha. 😀

Bagaimana dengan milik anda? Atau ada koreksi? Silahkan saja, saya ingin memperbaikinya menjadi lebih baik.

17 Comments

  1. om maaf ni ane mau tanya lagi 😮

    lok ane pke openlitespeed pengganti perintah ini apa y :O

    chown -R nginx:nginx /home/lokasi/virtual/host/

    terima kasih ^_^

    1. Silahkan mas tanya – tanya. 🙂

      Ini saya asumsikan masih mengikuti persis langkah – langkah instalasi OpenLiteSpeed sebelumnya ya mas.

      Untuk owner atau permissions silahkah pakai user dan group nobody pada lokasi /usr/local/lsws/DEFAULT. atau sesuaikan dengan lokasi virtual host anda:

      chown -R nobody:nobody /usr/local/lsws/DEFAULT
      1. owh 😮

        thanks banyak mas 😀

        udah work 😀 tadinya sebelum ane kasih permission setiap instal plugin pasti minta akun ftp 😀

        tpi sekarang udah solved 😀 thanks om 😀

    1. Wah… kalau SEO saya bukan ahlinya mbak. 😥 Dan yang keren ini seperti apa ya?

      Menurut saya yang paling penting itu konten sih, dan yang penting tampilannya bersih sehingga pengunjung bisa mudah memahami apa isi tulisannya.

  2. saya search di google ada templet yg keren-keren mas nama templetnya nulled. nulled itu utk cms apa si mas wordpress atau drupal atau modx atau yg lainnya ?

    1. Eh.. hindari mbak. Nulled itu istilah untuk script berbayar yang dihilangkan cek lisensi penggunaannya. Istilahnya kalau di Windows itu dicrack atau bajakan.

      Pakai yang gratisan saja mbak kalau bisa. Bukan karena menghormati hak cipta saja, tapi seringnya tema dan plugin premium yang dibagikan gratis juga disisipi malware/virus. Jadi ada resiko keamanan.

    1. Sangat bisa sekali mbak, minimal situs anda akan disisipi iklan atau jendela popup atau dibuat spam email atau pengunjung diredirect ke situs lain.

      Karena itu saya sarankan mbak tetap bersabar pakai gratisan, tunggu Black Friday/Cyber Monday bulan November nanti, pas diskon besar – besaran beli lisensi asli dari tema yang diincar. Saya begitu kok mbak tiap tahun. 🙂

      Tapi awalnya juga sama kaya mbak, suka cari barang – barang nulled. Hehe. 😀 Jadi cukup nangis juga pas kena. 😥

    1. Kalau mbak mau sistem sabar ya usahakan beli sertifikat SSL yang wildcard mendekati akhir promosi Black Friday/Cyber Monday. Biar ada waktu untuk beli dan mengganti sertifikat SSL yang dipakai saat itu. Jadi ga perlu perpanjang tapi beli baru. 🙂

      Tapi saya ga menjamin ada promosi sertifikat SSL yang wildcard setiap tahunnya. Semoga saja ada dan setahu saya memang ada selama ini.


      Eh mbak saya baru ingat, kalau ingin Wildcard SSL gratis dari SingleHop bisa coba request disini: https://assl.loovit.net/

      Tapi saya ingatkan dulu ini bukan resmi dan seharusnya cuma bisa didapatkan kalau pelanggannya menggunakan layanan SingleHop.

      Ilegal? Masih abu – abu karena yang nyediakan memang pelanggannya tapi dibuka untuk umum. Tapi kalau menurut pendapat saya ini melanggar ToS sih. Jadi tidak ada jaminan sertifikat SSL yang didapatkan akan berfungsi normal selamanya, ada resiko revoke kalau sampai kena. Silahkan digunakan tapi pahami dulu apa kemungkinan terburuknya. 🙂

  3. malam mas chandra,

    saya punya blog lama dan barusan migrasi dari LAMP ke LEMP stack, semua berjalan normal kecuali untuk login ke dashboard admin.

    bila login dengan menggunakan link seperti ini :
    domain.com/wp-admin/
    otomatis linknya berubah menjadi :
    wp-login.php?redirect_to=https%3A%2F%2Fdomain.com%2Fwp-admin%2F&reauth=1
    dan muncul error 500

    tapi bila login dengan menggunakan link seperti ini:
    domain.com/wp-login.php atau domain.com/login
    halaman login terlihat normal dan saya bisa masuk dashboard admin.

    sama saat akan logout muncul error yang sama yaitu 500 dan urlnya terlihat seperti ini:
    wp-login.php?action=logout&_wpnonce=1763ed19de

    mohon bantuannya mas, mungkin ada yang salah dengan pengaturan nginx yang saya buat.
    berikut link untuk file konfigurasi nginx : https://goo.gl/LN3vFR
    dan ini untuk konfigurasi vhostnya: https://goo.gl/tG1ggV

    info tambahan saya mengatifkan fastcgi-cache untuk blog ini, sudah coba hapus manual cache-nya tapi masih saja muncul error yang sama.

    terima kasih sebelumnya.

      1. Trims followupnya mbak, kalau ga mungkin saya yang penasaran. 😀

        Pakai tema apa ini mbak? PHP 7 kah?

      2. Wah kekinian ini. 😀

        Saya saja masih baru berani 7.1 paling barunya. Sisanya 7.0, tapi versi ini EOL tahun ini juga ya.

  4. Malam mas Chandra,
    Saya mengikuti tutorial mas Chandra untuk menginstall wordpress di lap top. Saya juga menggunakan nginx. WordPress so far sudah jalan. Cuma ada dua kendala nih. Pertama permintaan ftp, kedua kenapa wp_debug ga normal ya? Dibrowser kelihatan sekilas lalu menghilang dan debug.log juga ga ter create di wp-content.
    chown dan chmod kayaknya sudah bener. Karena saya pakai Slackware maka chown nya apache:apache. chmod 755 untuk folder dan 644 untuk file.
    Mohon bantuan pencerahannya nih mas.

    Thanks ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *