Mengatur kecepatan perangkat jaringan Linux
Terinspirasi dari pertanyaan mas Narji membahas kecepatan port VPS, yang diberikan 1Gbps dengan kuota 1TB dan ingin menggantinya dengan 100Mbps tapi unmetered. Permintaan seperti ini kalau menurut pendapat saya karena khawatir ada resiko melebihi kuota bandwidth yang disediakan providernya dan nanti terkena biaya tambahan. Kadang cukup mahal harganya per GB.
Kalau saya hitung memang dengan network speed 100Mbps dalam 30 hari dan potensinya bila dimaksimalkan akan menghabiskan 25.9TB. Wow. Memang selisih yang cukup besar. Apalagi kalau dibiarkan 1Gbps, bila tidak diawasi dan kebetulan penggunaan bandwidth anda cukup besar bisa – bisa tidak terasa sudah melewati batasnya.
Nah… sebenarnya kita bisa mengatur seberapa besar bandwidth yang bisa digunakan dalam Linux dan cukup mudah. Kita akan memanfaatkan ethtool
disini, pertama silahkan cek status network device yang ada:
ethtool eth0
Nama eth0 saya gunakan karena merupakan default dari Linux untuk perangkat jaringan pertama dan biasanya dalam VPS minimal ada satu dan sangat jarang bisa lebih dari dua.
Akan muncul informasi dan spesifikasi perangkat jaringan seperti berikut:
Settings for eth0:
Supported ports: [ TP ]
Supported link modes: 10baseT/Half 10baseT/Full
100baseT/Half 100baseT/Full
1000baseT/Full
Supported pause frame use: No
Supports auto-negotiation: Yes
Advertised link modes: 10baseT/Half 10baseT/Full
100baseT/Half 100baseT/Full
1000baseT/Full
Advertised pause frame use: No
Advertised auto-negotiation: Yes
Speed: 1000Mb/s
Duplex: Full
Port: Twisted Pair
PHYAD: 0
Transceiver: internal
Auto-negotiation: on
MDI-X: off (auto)
Supports Wake-on: umbg
Wake-on: d
Current message level: 0x00000007 (7)
drv probe link
Link detected: yes
Jadi sudah terlihat kalau aktif dalam kecepatan 1000Mbps dan keadaan Full Duplex. Ini yang akan kita ubah.
Jalankan perintah berikut untuk mengganti kecepatan portnya:
ethtool -s eth0 speed 100 duplex full autoneg off
Setelah itu silahkan anda cek lagi dengan perintah yang sama sebelumnya, seharusnya akan sudah berubah menjadi 100Mb/s. Oh ya. Saya sarankan agar kalau diganti nilainya gunakan antara 10 atau 100 atau 1000 mengikuti standar kecepatan port network cardnya.
Terakhir, perubahan konfigurasi ethernet ini hanya berlaku pada sesi hidup Linux saat itu. Kalau anda restart akan kembali ke setelan awal.