Satu tips bagi yang sudah memasangkan sertifikat SSL pada websitenya tapi belum seluruh trafik pengunjung menggunakan HTTPS untuk mengaksesnya. Jadi memang perlu dikonfigurasikan agar pengunjung situs yang datang dengan HTTP langsung dialihkan ke HTTPS secara otomatis. Ya, cara paksa memang. 😀
Keamanan dan privasi koneksi pengunjung ke server sekarang mulai menjadi perhatian salah satunya dengan menggunakan enkripsi. Nah… untuk mengaktifkan enkripsi ini pada umumnya membutuhkan sertifikat SSL (Secure Sockets Layer) yang untuk beberapa jenisnya tidak bisa dikatakan murah seperti Wildcard SSL atau EV SSL Certificate. Tapi kalau untuk penggunaan pribadi dan anda mau sedikit repot ada…
Kalau di Windows kita sudah mengenal Task Manager untuk melihat program dan service yang aktif prosesnya juga tingkat penggunaan resource sistem dengan mudah. Bagaimana kalau kita ingin melakukan hal yang sama di server berbasis Linux?
Mengaktifkan CDN (Content Delivery Network) kadang tidak berlangsung normal begitu saja, walaupun gambar sudah dimuat dari server CDN tapi cukup sering ternyata font yang disisipkan gagal ditampilkan. Yang muncul adalah simbol kotak – kotak yang seharusnya adalah salah satu karakter dari font.
Memiliki Virtual Private Server sekarang adalah hal yang mudah, bahkan ada yang menawarkan VPS gratis kalau anda berminat. Tapi kalau untuk digunakan untuk hal yang penting sebaiknya menggunakan yang berbayar saja, ini untuk menjamin kualitas servernya dapat diandalkan dan layanan supportnya terjamin. Dan ini tidak harus mahal kok asal kita tahu mencarinya dimana.
Pada umumnya saat kita menginstall sistem operasi Linux dalam Virtual Private Server tahunya kita sudah bisa langsung login dengan akun root. Ini tanpa perlu melakukan setting apapun kecuali memilih apa distro Linux dan mengisikan password root yang bisa otomatis diciptakan dari panel VPSnya. Bagaimana kalau kita ingin tahu server kita sekarang berapa tanggal dan waktunya?
Menginstall VestaCP dalam VPS adalah hal yang bisa dikatakan mudah dan sekarang tentu kita ingin menggunakannya kan? Nah… kita harus menambahkan informasi mengenai website yang ingin dihosting dalam VestaCP dan setelah tinggal mengupload file – filenya juga sedikit setting database MySQL. Selesai. 🙂
Shell disini bukan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) lho ya, melainkan program yang akan langsung mengeksekusi perintah – perintah anda di Linux. Kadang di distro lainnya disebut dengan Terminal dan di Windows dinamakan Command Prompt. Kalau kita berminat mempelajari setting server maka pasti kita akan sering menggunakannnya, suka atau tidak.
