Dulu saya sempat menggunakan OpenLiteSpeed untuk web server blog ini, cukup lama malahan setahunan. Tapi karena anti-mainstream, dokumentasinya sendiri cukup sulit didapatkan. Dan bahkan blog ini sempat jadi satu – satunya rujukan tutorial OLSWS.
Setelah sekian lama ga ada masalah, akhirnya saya mengalami error lagi pada salah satu web server Nginx. 😀 Sebelumnya saya hanya melakukan update versi Nginxnya dari 1.09 kalau ga salah ke 1.10. Prosesnya sih tidak ada kendala.
Google Cloud Platform sering saya temui disarankan buat yang ingin VPS gratis dan bisa dibuat hosting WordPress. Memang tidak ada yang salah, karena yang jenis f1-micro (1 vCPU, 0.6 GB memory, 10 GB) memang secara perhitungan billing GCP akan bebas biaya selamanya. Tapi dibuat hosting situs? Kalau statis jelas mampu, tapi dinamis seperti WordPress ini…
Ternyata salah satu VPS saya mengalami masalah selama ditinggal libur lebaran. 😉 Baru sadar saat melakukan maintenance singkat dan memeriksa lognya. Ada satu error dengan pesan fatal: parameter inet_interfaces: no local interface found for ::1. Dan pesan kesalahan ini berhubungan dengan Postfix yang berusaha mengirimkan email lewat IPv6, yang memang VPS saya bisa tapi tidak…
Walaupun sudah tahu kalau Google memiliki layanan cloud sejak 1-2 tahun lalu, tapi baru sekarang saya sentuh. :p Ini karena saya ingin belajar lebih lanjut lagi soal dunia hosting secara umum dan cloud spesifiknya. Yang jelas proses registrasinya sendiri mudah, cuma masukkan data dan nanti akan dapat credit free trial sebesar $300 yang berlaku setahun….
Bisa dikatakan saya jarang sekali menangani website yang pakai shared hosting. Dan ini efek buruknya saya sudah lupa apa optimasi yang bisa dilakukan, walaupun namanya shared hosting semuanya serba terbatas. 😀
Judulnya agak ribet memang. Ceritanya saya baru sadar ada masalah saat website yang menggunakan HTTP/2 saat diakses lewat browser Google Chrome malah gagal. Padahal di browser lain seperti Mozilla Firefox dan Microsoft Edge normal.
Karena VestaCP dilaporkan adanya celah keamanan yang menyebabkan server yang dibobol digunakan dalam jaringan botnet untuk DDoS maka ada provider yang mematikan VPSnya.
