Biasakan backup konfigurasi sebelum mengeditnya

Atau bisa disebut juga kekurangan menggunakan web server dengan control panel. Anggap saja subjudulnya. 😉 Jadi kemarin saya melakukan kesalahan yang konyol sekali, mungkin karena sudah kepedean dalam mengelola OpenLiteSpeed akhirnya jadi bumerang. Akibatnya selama beberapa jam sibuk mengembalikan kondisinya seperti semula. Ya… memang kalau ga kotor ga belajar. Haha. 😀

Ceritanya karena Kloudsec sudah tutup maka forumnya Servernesia jadi tidak bisa diakses, mau dikembalikan HTTP sulit karena terlanjur aktif HSTSnya. Mau tidak mau harus memasang sertifikat SSL lagi dan dengan sangat yakin saya mengaktifkan HTTPS pada OpenLiteSpeed seperti biasanya… dan langsung daemonnya gagal restart juga gagal dihidupkan. Walah…. 😥

Saya lupa apa pesan errornya di browser tapi yang jelas tidak bisa tersambung dan yang pasti gara – gara ini saya jadi paham apa kelemahan setting web server melalui panel. Kesimpulannya jika web servernya sendiri bermasalah jelas kita tidak bisa ngapa – ngapain, lha koneksi ke LiteSpeed Adminnya gagal. Tambah parah karena dari dokumentasi resminya saja merujuk ke panel webnya, efeknya bingung mau memperbaiki harus dimulai darimana. Dan karena OpenLiteSpeed kalah populer dibandingkan VestaCP jadi harus menyisir hasil Google lebih dalam lagi untuk mencari solusinya.

Moral cerita:

  1. Pakai control panel itu untuk kemudahan manajemen web hostingnya.
  2. Cari dulu apakah konfigurasi panelnya ada dalam file apa dan ikut backup dulu sebelum mencoba mengeditnya.
  3. Saya lebih suka tanpa panel saat troubleshooting. Haha. 😀

Ya kali ini memang bukan tutorial atau bagi – bagi solusi, cuma ingin share pengalaman saja. 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *