Pengguna VestaCP harap rutin cek backup

Salah satu keunggulan VestaCP yang membuat saya memilihnya adalah fitur auto-backup yang dilakukan setiap hari, tinggal digabung dengan Dropbox maka aman sudah konten website – website yang dihosting didalamnya. Jadi kalau ada apa – apa maka backup terbaru (+30 hari dari restore Dropbox) masih bisa dipakai untuk menyelamatkan konten dari musibah.

Tapi kenyataan berbicara lain, untung saja kemarin iseng – iseng cek akun Dropbox saya dan kagetnya… kok data terbaru untuk satu user tertulis bulan Juni lalu. 😥 Hampir 3 bulan saya tidak tahu kalau tidak ada backup otomatis baru yang dibuat setelahnya. Dari sini saya baru menyadari bahwa sayangnya VestaCP tidak memberi notifikasi di panelnya apabila adanya masalah. Lebih parah lagi saya jalankan proses backup secara manual (di panelnya) juga tidak tercipta arsip file yang diharapkan.

Jadi? Dimulai darimana kita mendiagnosa masalahnya? Tentu saja baca lognya dong. 😀 Pertama kita buka log untuk error yang terjadi pada Vesta:

tail /usr/local/vesta/log/error.log

Dan memang dari yang tercatat adanya masalah pada proses backup yang dijadwalkan:

2016-08-31 21:28:58 v-schedule-user-backup  'chandra' [Error 4]
2016-08-31 21:33:09 v-backup-user  'chandra' 'yes' [Error 17]
2016-08-31 21:37:35 v-backup-user  'chandra' 'yes' [Error 17]
2016-08-31 21:42:45 v-backup-user  'chandra' 'yes' [Error 17]
2016-08-31 21:47:42 v-backup-user  'chandra' 'yes' [Error 17]
2016-08-31 21:52:43 v-backup-user  'chandra' 'yes' [Error 17]
2016-08-31 21:55:07 v-schedule-user-backup  'chandra' [Error 4]
2016-08-31 21:57:56 v-schedule-user-backup  'chandra' [Error 4]

Untuk mengetahui detailnya kita bisa membaca log proses auto-backupnya:

tail /usr/local/vesta/log/backup.log

Dan muncul informasi seperti ini saat saya cek:

--------------------------------


-- SYSTEM --
2016-08-31 21:30:01 chandra.conf
2016-08-31 21:30:01 stats.log
2016-08-31 21:30:01 history.log
2016-08-31 21:30:01 pam


-- WEB --
2016-08-31 21:30:01 nama_domain.com
2016-08-31 21:30:01 nama_domain2.com
2016-08-31 21:30:35 nama_domain3.com
2016-08-31 21:30:49 nama_domain4.com
2016-08-31 21:31:53 nama_domain5.com
2016-08-31 21:32:10 nama_domain6.com
2016-08-31 21:32:31 nama_domain7.com
2016-08-31 21:32:38 nama_domain8
2016-08-31 21:33:01 nama_domain9.com
2016-08-31 21:33:06 *** 9 domains ***

-- DNS --
2016-08-31 21:33:06 *** 0 domains ***

-- MAIL --
2016-08-31 21:33:06 *** 0 domains ***

-- DB --
2016-08-31 21:33:06 chandra_db (mysql)
2016-08-31 21:33:06 chandra_db2 (mysql)
2016-08-31 21:33:06 chandra_db3 (mysql)
2016-08-31 21:33:07 chandra_db4 (mysql)
2016-08-31 21:33:07 chandra_db5 (mysql)
2016-08-31 21:33:07 chandra_db6 (mysql)
2016-08-31 21:33:08 chandra_db7 (mysql)
2016-08-31 21:33:08 chandra_db8 (mysql)
2016-08-31 21:33:08 chandra_db9 (mysql)
sh: 0: getcwd() failed: No such file or directory
shell-init: error retrieving current directory: getcwd: cannot access parent directories: No such file or directory
sh: 0: getcwd() failed: No such file or directory
Error: dump chandra_db9 failed
-- SYSTEM --
2016-08-31 21:35:01 chandra.conf
2016-08-31 21:35:01 stats.log
2016-08-31 21:35:01 history.log
2016-08-31 21:35:01 pam

Yup, ada pesan errornya menandakan error pada salah satu database MySQL. Untuk kasus yang saya alami ini solusinya antara memperbaiki database atau menghapusnya, dan memang sudah selesai masalahnya saat ini. Fungsi backup sudah berjalan normal sekarang dan saya tidak terlalu khawatir lagi. Tinggal rutin – rutin mengecek Dropbox agar tidak kecolongan lagi.

8 Comments

    1. Saya ga kepikiran bisa ga nya mbak, tapi buat apanya. Soalnya itu sudah pasti konflik karena fungsinya sama.

      Edit:

      Mungkin kurang jelas, tapi maksud saya keduanya itu pasti konflik karena paket aplikasi yang diinstall mirip/sama, tugasnya sama, dan portnya jelas sama juga untuk HTTP/HTTPS.

      Nah… tujuannya itu apa kok sampai perlu dikombinasikan? Saya belum pernah mencobanya karena buat saya mempersulit diri sendiri saja.

  1. Selamat malam mas, artikelnya bagus saya suka membaca disini dan ini komentar pertama saya hehehehehe, sejauh ini belum pernah belajar beginian, 7 tahun yang lalu pernah membuat blog tapi dari Blogger.
    Dan sekarang ingin mempraktekan dari tulisan tulisan Anda, saya binggung dari mana dulu memulainya, sebelumnya sudah membaca artikel disini mengenai Lemp

    1. Mas sudah sewa VPS? Ini belajarnya akan lebih baik kalau bisa langsung praktek. Ya… coba login dulu pakai SSH mas. Setelah itu targetnya install Nginx dan kawan – kawannya.

      Dari sini nanti ketahuan belum pahamnya dimana dan tanya – tanyanya bisa berlanjut. 🙂

  2. Hadir lg mas saya jadi sewa VPS yg elonomi buat bahan belajar, sesuai tulisan disini saya ngikuti cara install Lemp, dan sekarang mau belajar scurity lalu upgrade PHP kayanya hehehehe

  3. Halo mas Candra,

    Saya juga pakai VestaCP. Terus hasil backup rutin Vesta CP dalam bentuk file TAR itu, saya copy pakai SCP ke VPS lain untuk backup. Masalahnya adalah ukuran file yang saya backup ini dalam bentuk file TAR tadi mencapai 60GB sekali transfer ke VPS backup.

    Apa tidak ada cara lain yang bisa copy file tapi tidak semuanya dicopy, hanya jika ada perbedaan isi file antara VPS web dan VPS backup.

    Saya pernah baca perintah RSYNC, katanya lebih cepat, tapi kalau tidak salah itu hanya untuk file-file dan folder yang tidak dikompress. Apakah RSYNC bisa digunakan untuk mengcopy file hasil backup rutin VestaCP ke VPS backup ?

    Mhn pencerahannya…

    Makasih
    Subhan

    1. Malah sangat tepat kalau mas pakai rsync, ini yang ditransfer datanya adalah beda (delta) dari asal dan tujuan. Itu lebih cepat ya karena sistem kerjanya tidak kirim file utuh, kecuali yang pertama kali saat sinkronisasi. Ya kaya DropBox mas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *