Rekomendasi Control Panel web hosting gratis untuk Server

Biasanya orang yang belajar setting server atau VPS disebabkan ingin membuat web hosting sendiri karena lebih murah dibandingkan shared hostingatau di Indonesia cukup populer juga dimanfaatkan sebagai VPN. Tapi kalau mempersiapkan web server dari terminal yang cuma tampil background hitam dan teks putih rata – rata akan takut duluan apakah nanti prosesnya lancar atau bisa dilakukan dengan mudah.

Ada alternatifnya yaitu dengan menggunakan control panel, nanti kita tinggal menginstallnya dan melakukan manajemen website dari panel yang berbasis situs juga. Seperti cPanel atau Plesk kalau anda sulit membayangkannya, jadi cukup memudahkan bagi pengguna awam atau yang tidak mau ribet – ribet mengurus web hosting. Yang terpenting adalah gratis. 😛

  1. VestaCP: https://vestacp.com/
    Ini merupakan control panel favorit saya. VestaCP menggunakan Apache tapi ada Nginx di depannya yang berfungsi sebagai reverse proxy, tidak perlu bingung setting permalink karena kompatibel. Tersedia HTTPS kalau punya sertifikat SSL sendiri, FTP, phpMyAdmin, MySQL, backup otomatis, DNS hosting, email hosting dan masih banyak lagi. Cukup lengkap. Proses instalasinya sendiri cukup mudah.
  2. Webuzo: http://www.webuzo.com/
    Sedangkan Webuzo adalah buatan pengembang yang sama dari Softaculous yang biasa anda temui dalam cPanel. Kalau control panel satu ini sangat difokuskan dalam membuat situs dari CMS, dan kita tinggal memilihnya saja dari 56 CMS yang disediakan. Mau blog, forum atau toko online bisa klik di katalognya saja. 🙂
  3. Kloxo-MR: https://github.com/mustafaramadhan/kloxo/tree/dev
    Control panel satu ini merupakan fork dari Kloxo dan dikembangkan oleh orang Indonesia bernama Mustafa Ramadhan, agak bangga juga karena ada yang bisa bersaing secara internasional. Fitur – fiturnya kurang lebih sama, tapi yang membuat saya tertarik adalah adanya dukungan Hiawatha Web Server yang saat ini merupakan software web server favorit saya untuk VPS kecil.

Sedikit tips saja, saya anjurkan kalau menggunakan control panel sebaiknya RAM VPSnya di 1 GB, kalau 512MB memang ada yang bisa tapi kadang sudah kepayahan. Tapi ini tergantung banyak website yang ingin dihosting dan terutama besar trafik pengunjungnya.

Untuk sementara hanya sedikit dulu yang saya bicarakan, ini dikarenakan memang belum banyak yang saya ujicoba secara nyata. Harap maklum kalau rekomendasi dan opini saya bersifat subjektif, tapi kalau ada pertanyaan bisa diajukan di komentar. 🙂

Nanti akan saya update kalau ada control panel baru, fitur – fitur baru, atau koreksi. Semoga bermanfaat. 😉

24 Comments

    1. Haha, untuk website atau VPS yang ngincar performa maksimal memang sangat disarankan tanpa control panel. Ini baru saya lakukan kalau pengunjung situsnya sudah ribuan per hari. Tapi kalau masih baru membuat males repotnya, jadi dihosting di VestaCP dan kalau sukses – amin – baru dimigrasikan. 😀

  1. aku juga pake vestacp.. tapi masih bingung bagaimana cara lihat traffic dari masing2 website (misalnya ada 10 site dgn 1 user) apakah harus create 10 user/domain ?

    thanks

    1. Ini traffic maksudnya statistik pengunjung atau bandwidth mas? Soalnya VestaCP sendiri tidak menyertakan AWStat, Piwik atau semacamnya untuk statistik dan analisa pengunjung. Yang ada cuma catatan bandwidth yang digunakan per website. Cukup 1 user kok mas.

  2. klo panelweb yg geratis paling user frendly menurut mas Chandra yg apa, soalnya aku udh pake vestacp ga bisa bikin subdomain udh bikin si, tpi link ga mau menuju ke subdomain. skrg lgi install ehcp mnrt aq dri hsil review di google lmyan si mas

    1. Muncul pesan error apa mbak? Terus terang dibandingkan semua control panel yang saya coba favorit saya cuma VestaCP, paling sederhana panelnya. Yang lainnya terlalu ribet kalau hanya digunakan untuk hosting website.

  3. iya mas ternyata vesta Cp qu bertahan dg ehcp hnya 10 mnit kembali lagi ke vestacp. mas klo membagi user di vestacp bisa nda, misal webpanel qu akun super user dan akun client jd sprti di 1freehosting.com. user dpt mendaftar namun hnya dpt dg menggunakan subdomain website kita.

    1. Maksudnya supaya user bisa daftar sendiri ya mbak? Terus terang saya baru kepikiran bisa tidaknya pas mbak tanya ini. Dan saya cari – cari kok ga ada ya, harus diregisterkan oleh user admin. Tapi hak aksesnya memang bisa dibedakan dari panel VestaCP, jadi dimanfaatkan sebagai shared hosting sangat bisa sekali.

  4. Min. Saya habis install full VestaCp ntuh langsung habis 900mb sendiri. Sisa 100mb. Kira2 bagus gak yah untuk visitor 1000-10000 orang?. Takutnya ngecrash :/

    1. Halo Gilang, ini maksudnya RAM ya? Kok aneh ya mas besar banget pemakaiannya, selama ini saya pakai untuk yang baru saja install masih sekitar 300-400MB. Mas install VestaCP dengan komponen apa saja ya?

      Mestinya sih cukup mas sampai 10ribu per hari untuk VPS 1GB, tapi mas hosting berapa situs kok bengkak gitu memorinya?

      1. Maaf telat mas balasnya, sedang ada masalah sama satu VPS soalnya. 😥

        Kalau boleh tahu maksudnya/solusi dari cached memory ini seperti apa ya mas?

  5. Om kalo untuk wordpress yang bagus cpanelnya apa om?
    saya pake Google Cloud, kalo install langsung wordpressnya pake bitnami agak susah configurasinya
    Untuk akses file pake filezilla ajj susah di google cloudnya

    Untuk OS saya bisa install di VPSnya CentOS, Debian sama Ubuntu
    bagusnya OSnya apa om?

    Terimakasih

  6. nah kalau untuk wordpress yang mana cocok? soalnya saya mau install untuk 1 server tapi banyak domain 🙂

  7. wah. kepalaku pusing sampek 3 hari ms. gara2 belajar VPS. aku bingung ms. sbnrnya kalo udh install control panel tu smw modul sprt nginx php fpm sm maria db dh otomatis ngikutin gak sih ? lha q dh trlnjur ngikutin tutor manual pke sell command satu satu e. tp macet d konfugurasi phpnya ke nginx nya.

  8. siapa tau bisa bantu sy setiap kali matikaan vm layanan vesta nya malah ndk bisa di hidupkan lagi trus parahnya semua file hak aksesnya berubah jadi read only, mohon pencerahannya master untuk kelancaran skripsi nihhh hehehehe 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *